Emak Ingin Naik Haji: Cry A Riverrrrr!

00:24:00

Mata sudah sangat perih, tapi hati masih ingin bercerita. Serius nih. Kebanyakan nangis. FYI, kalo kamu nangis sambil pake contact lens, perihnya dobel-dobel tuh. Dan yang sukses bikin saia nangis kayak gini adalah film: Emak Ingin Naik Haji.

Untuk kamu yang merasa bersalah sama orang tuamu, tonton film ini.
Untuk kamu yang sayang sama orang tuamu, tonton film ini.
Untuk kalian yang malas pulang, tonton film ini.
Ajak keluargamu semua untuk nonton film ini.
Ajak kawanmu, sahabatmu.
Nangis aja, ga usah malu.
Kalo ibu saia nonton film ini, pasti nangisnya ga kalah heboh dari saia deh. Yakin.


Menangis karena rasa malu setelah melihat film ini.
Malu karena telah menyia-nyiakan waktu yang selama ini saia lewatkan begitu saja dengan orang tua, dengan keluarga, dengan diri saia sendiri.
Menangis karena telah berfikir negatif, berniat buruk, melewatkan kesempatan untuk berbuat baik.
Malu karena lupa bersyukur, tidak konsisten memegang janji.

Astaghfirullah.

Saia selama ini yakin, bahwa akan mati muda. Saia berulang kali bermimpi, bahwa yg ada di dalam keranda itu saia dan orang tua yang tersedu mengantarkan saia. Jika berkaca, saia sendiri tidak yakin, apa yang akan saia lakukan jika orang tua saia meninggal. Hidup saia pasti akan kacau balau. Ga karuan.

Umur 4 tahun, ibu saia operasi kelenjar di leher. Untuk pertama kalinya saia tahu apa itu terjaga semalaman.
Umur 14 tahun, bopo ibu naik haji. Guru-guru bingung. Nilai saia turun hingga level 50an.
Umur 19 tahun, ibu operasi angkat rahim. Saia tunggui ibu semampu saia. Seminar saia telat sehari ngumpulinnya. Nilai saia yang awalnya B jadi C.

I don't put the blame on my parents. But that's the reality.

Saia sudah hidup terpisah dari orang tua sejak SMA. Tapi jangan tanya betapa gelisahnya ketika ibu saia sakit, ketika Bopo dilanda kesulitan.
Berapa derai tangis ketika mereka gusar atau tersinggung.
Berapa malam terjaga ketika mereka marah atau kecewa.

Dan saia belum mampu ketika mereka harus tiada.

*Mom & Dad, I always said, could we stop the conversation about ur age, ur death. God always have the best plan. For us. Amien.


You Might Also Like

0 comments