bisnis

Personal Branding & Learning Curve

22:59:00

First quarter of 2018 just passed and I could said it's a time full of learning. Have you experienced when you're committed to something then universe pour you its blessing? I just feel it after made a  decision to learn harder this time. I met fabulous mentors and they taught me a lot. 

It's always hard when you admitted mistakes you made, especially when you believed it for long time. For the last 2 years I believed I built @braavosknit in right direction, separated my business with my personal life. I was so confident because I believed I've already had enough knowledge in personal branding & marketing things. Later I should admit that was wrong move and sorting all of it again, put all the pieces puzzle from beginning, starting again. Integrating my personal life/branding with my business is my goal for now. The goal's met when I don't have to say/introduce/telling stories about what I did when meeting someone who knew me. 

Vinka Maharani = Braavosknit/knit/knitting/knitwear designer/yarnshop owner. 

So if you saw me learn to write by doing #RamadanMenulis challenge in @vinkamaharani, bear with it ;D. Now I'm taking step back so I can move forwards for my future life. =)

I'm leaving while give you my recent favorite musician, 10cm, because his voice is sweet and he wears cute purple knitting sweater. 

bisnis

50 years old Lady Owner

22:00:00

Today, after Hayu’s school, we went to do button hunting. I searched button for finishing my baby cardigan project. Several shop closed so we went quite far, until we found an old shop covered by dusts with a lady owner. She was interested to my project, asking about how much the yarn costs, where did I learn knitting, etc. She complained how difficult the technique of knitting, how difficult the yarn business nowadays and another complaints on selling yarn. It is really contradictory to my belief to the blooming of yarn & craft business now.

As the gesture showed, I presume she owned the place by herself, which means she is ridiculously rich because the place is huge, 6 times of my house size. The location itself really strategic and it means many opportunities to meet the potential buyer. But then I realized that the world is changing. I feel optimistic to sell yarn and continuously knit because I know the market is there, I know where to market my product and another strategic marketing things. I know all of it because of internet, books and community. It's all about knowledge and technology. If we are not betting into technologies, we will definitely left behind. If we are not learn or adjust to the new technology, we left out. 

And it reminds me to the video of Gary Vee. This is also, perhaps, a kind of letter to my 50 years old self. Just continue to learn, no matter how old you are. No regret in this one life. 

bisnis

Stretching Courage

22:45:00

I feel spoiled, somehow. It's like I'm being too comfortable at this point. So I decide to jump to my dream. Not only dipping my feet, but also dive bravely and taste the real stream that I have to face to know where I should go for realizing the dream itself.

Just like Ruth Gordon said, the courage is like a muscle. We should stretch them out. Even though it felt a bit scary and reluctant at the first step. Whatever. It's all decided, and I'm ready.

bisnis

Saya & Sheet Mask Korea

23:12:00

Akhir-akhir ini saya kepincut berat dengan sheet mask Korea nih. Asli. Kebanyakan nonton Jo Jung Seok kali ya, hahaha.

Alasan sebenarnya ada 2, tetapi berhubungan satu sama lain. Pertama karena dalam proses menyapih, hormon dalam tubuh tidak seimbang dan membuat daur hidup tubuh saya macam rollercoaster. Efek utamanya di siklus menstruasi. Kacau parah, sampai memutuskan ke obgyn, takut ada apa-apa. Setelah “diatur” siklusnya, sekarang sudah berangsur normal. Nah, efek dari menstruasi yang sangat acak itu berpengaruh di kulit saya, mulai dari jerawatan, mendadak sangat kering dan anomali lain yang belum pernah saya alami, bahkan di saat hamil. Jadi saya mulai mencari solusi perawatan kulit dari yang paling mudah ditemui di drugstore, salah satunya sheet mask.

Kedua, karena Hayu sudah berhasil disapih, ada rasa merdeka yang meluap-luap dan keinginan untuk merawat diri agar kembali seperti sebelum hamil. Pengen centil-centilan lah singkatnya. Tapi perawatan di salon juga tidak mendukung waktunya karena mas Rendy kesibukan mengajarnya juga sudah normal. Go-Glam ga nyampe Sidoarjo juga. Alhasil sheet mask jadi jawaban semua penantian diriku.

Pengalaman pertama pakai Garnier Sakura itu, beli di Indomaret. Ini sudah senang sekali. Setelah menidurkan Hayu dengan sesabar mungkin dan berbagai upaya tanpa nenen, sheet mask yang makcles di wajah sambil harum menenangkan itu reward yang membisikkan “life is good baby, all is well” di telinga saya. Pagi-pagi cuci muka wajah pun segar bersinar kayak ga punya hutang. What a bless in this cicilan world yah. Hihihi. Masalah sebenarnya 21.000 rupiah dikalikan keinginan hati yang tak tentu sewaktu-waktu itu membuat otak berputar untuk cari solusi yang lebih irit.  Viva la cheapskate!

Petualangan saya membawa ke dunia sheet mask Korea yang bikin saya seperti anak kecil di toko mainan, ternganga takjub soalnya banyak bingitsss yang ingin dibawa pulang dicobain satu-satu. Celebon Platinum Essence Mask ini salah satu yang saya coba setelah Garnier. Cairan essence-nya berwarna putih susu yang agak keruh gitu. Wanginya saya netral ya, ga begitu suka tapi ya ga sampe ganggu. Dengan adanya gambar personil GFriend di kemasan Celebon ini pasti bikin orang mengasosiasikan bahwa dengan pakai masker ini bisa bikin kulit wajah kinyis-kinyis sekinclong adek-adek kiyut nan imut. Saya pun begitu. Sayang ras dan DNA tidak mengijinkan. Huahaha. Kulit jadi lembab dan kenyal, tapi tidak ada instant effect yang begitu berarti. Kalau harus memilih, saya akan memilih Garnier karena saya suka wanginya yang relaxing. Tapi hal ini wajar sih kalau melihat harga Celebon yang masih di bawah Garnier (di Guardian 17k-18k, kalau di sini 15k).

Sampai detik ini saya sudah mencoba 4-5 merk berbeda. I’ll tell you a lot about the journey. Jangan heran ya nanti kalau tiba-tiba blog isinya sheet mask melulu. =D Dan karena saya mengalami kesulitan cari sheet mask yang oke dan ramah fulus, saya bertekad agar kalian tidak melalui jalan terjal berduri ini. *tsah! Jadi selain berbagi pengalaman, saya juga jualan masker dengan harga terjangkau sekaligus teruji. Hehehe. Sambil menyelam memungut mutiara nih ceritanya.. Klik di sini ya untuk yang tertarik!


Oh iya, ini lho yang namanya Jo Jung Seok… ;)


bisnis

Halo 2017!

23:26:00

Tahun 2016 akhir kemarin betul-betul mengubah saya. Bopo pulang ke pelukan Allah di 2 September 2016, Jumat pagi dihantarkan rengkuh hangat ibuku. Saya kehilangan beliau, seperti ada bagian tubuh saya yang dipotong tanpa kehendak saya. Amputasi. Sampai saya kemudian sadar, bahkan tubuh ini bukan milik saya sendiri. 

Di sisi lain, karena Bopo pula saya memilih untuk bangkit dan menghidupkan kembali mimpi-mimpi saya. Karena saya yakin, jika saya dapat bermanfaat dan berguna untuk sesama, maka saya dapat menjadi amalan Bopo yang tak terputus. Dengan membuang keraguan satu persatu, saya menapaki rencana-rencana yang sudah saya ketahui betul arah tujuannya sejak dulu, tapi hanya saya pendam dalam benak saja.

Saya bertemu dengan inspirasi saya (yang juga subjek penelitian buat skripsi, hehe) Diana Rikasari di acara yang diselenggarakan oleh Sunsilk di Surabaya, Oktober lalu. I definitely know I'll love her more after vis a vis. Diana energinya positif sekali, dia tidak menolak bahkan ketika ketemu pertama kali saya langsung bilang, May I hug you? Jawabannya, "Boleh banget, baik banget sih..." Padahal harusnya saya yang berterima kasih ya. =)

Diana persis seperti yang saya baca selama ini, tapi ternyata ada satu yang baru saya tahu di pertemuan kemarin, ia dapat memberikan materi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar plus tidak elo-gue! Percayalah, ini nilai yang plus plus plus yang membuat saya tambah kagum. Penggunaan bahasa itu penting, karena itu berarti ia dapat menyesuaikan dimana ia berada dan itu juga bentuk respek yang tak usah diproklamirkan keras-keras pakai corong suara. Eh, saya juga dapat bonus, menang tantangannya. Lumayan, buat modal jualan. Hehehe.


Mencanangkan resolusi tahun ini, sembari menyimak lagi resolusi tahun kemarin yang belum tercapai. Untuk tahun lalu, saya memang hanya membuat 3 poin resolusi dalam hal rajut-merajut. Tahun ini saya memberanikan diri untuk memiliki beberapa resolusi terkait hobi, bisnis, motherhood & diri saya pribadi. Sekarang saya percaya bahwa untuk dapat menjalani bisnis/cita-cita/impian bukanlah dengan memisahkannya dengan kehidupan personal, melainkan memeluk dan menerima mereka semua secara utuh. Salah satu contohnya adalah merasa baik-baik saja meski baru menulis tentang resolusi di bulan kedua, haha. Bulan Januari sudah ada prioritas keluarga, investasi, liburan & sakit. Bulan Februari membetulkan rumah, Hayu opname & suami kecelakaan. Diri saya yang dulu mungkin merasa tulisan ini sudah basi, tidak layak ditulis dan dimuat di blog dan feel disappointed toward myself for not completing a target by the time. Bisa dibilang cara pandang saya yang baru adalah lebih realistis, tapi tidak pernah berhenti. Kalau kata Jennifer Kem, business coach yang saya ikuti di banyak media sosial, shift-pivot-perform. Kalau ada hal yang membuat kita tidak dapat mengikuti rencana, ya yang fleksibel, cari jalan keluar dan lakukan hal yang sudah seharusnya dilakukan.

Perspektif ini dengan sukses menaikkan pendapatan bisnis saya hampir 3x lipat di 30 hari pertama, di rentang November-Desember tahun lalu. Mau tidak mau saya merombak ulang pemikiran-pemikiran saya selama ini. Hal ini juga menjadikan saya percaya diri untuk mendaftar mimpi-mimpi yang selama ini cuma lari-lari di sebatas imajinasi. Targetnya lumayan loh, tahun ini! =D


  • Membangun sistem untuk Braavos Knit. Entah kecil atau besar, sistem dalam usaha itu perlu. Biar bisa tetap berjalan walau anak sakit atau harus melancong ke tempat yang jauh. I'll work to solve this. 
  • Belajar lagi tentang mencelup benang. Setelah mencoba sekali-dua, ternyata mencelup benang itu asyiiiiiikkk sekali! Saya ingin bisa mencelup benang lokal dengan pewarna yang ramah lingkungan, kalau bisa pewarna alami lebih bagus lagi.  
  • Mengajar beberapa kelas yang berhubungan dengan merajut & mencelup benang. Selama ini baru mengajar privat, one on one/two. Kepingin merasakan mengajar yang 5-10 orang gitu.. Hehe. 
  • Bermain dengan Hayu minimal 1 jam per hari berdasarkan Montessori atau teknik apa saja yang berdasarkan studi & penelitian. Selama ini ya bermain aja, kurang informasi mendalam mengapa permainan ini penting untuk dia. Meski setelah belajar & baca, ternyata banyak kegiatan sehari-hari yang dipraktikkan itu sudah memenuhi kriteria kebutuhan belajar di umurnya. Intinya, belajar lagi untuk Hayu, biar ia pun senang belajar sampai dewasa kelak. =) 
  • Menata rumah agar jadi tempat ternyaman sedunia. Selama ini saya berlindung di balik "Ya namanya juga ada anak kecil di rumah, berantakan tidak apa-apa". Saya harus mengakui kalau itu alasan semata. Melaksanakan baiti jannati deh untuk resolusi ini. 
  • #wajahbodiparipurna2017. No explanation needed, right? Hahaha. 
Di postingan terdahulu saya tidak menceritakan apa yang digenggam/isi kantong Rabbi Simcha Bunem yang lain, padahal ini perihal "Two Pockets". Sebelumnya saya hanya menyitir bahwa beliau menyimpan kertas bertuliskan V’anokhi afar v’efer”—“I am but dust and ashes.” Di kantong yang lain, beliau juga menyimpan Bishvili nivra ha-olam—“for my sake the world was created.” 

Di titik ini saya baru merasa mampu untuk menerima, bahwa sebagai manusia saya bukan siapa siapa sekaligus saya dapat mencapai apa pun yang saya usahakan dengan ridhoNya. Yuk, lanjut berkarya! 


bisnis

Investasi Praktis ala IWAK

21:54:00

Ada yang pernah lihat berita tentang project IWAK oleh mahasiswa UGM ini di beberapa bulan terakhir? Saya baru lihat 1-2 minggu lalu di NET. Proyek yang menghubungkan orang yang ingin investasi dengan keluarga yang tidak punya penghasilan atau menengah ke bawah dengan memberi mereka pelatihan intensif untuk menjadi petani ikan air tawar. Tiap kolam butuh dana 15juta, tiap investor boleh berkontribusi mulai dari 1% alias 150ribu saja. Buat saya ini brilian & harus didukung penuh, pake duit lah kalo bisa, kalo ga bisa ya paling tidak di-share biar viral. Ga muluk, 150ribu sudah mulai investasi. Riil, praktis dan membangun. Termin-nya juga jelas, pembagian keuntungan juga jelas. Mantap banget.

Eh, tapi yang paling saya suka itu interface atau tampilan dari web-nya itu loh. Karena laporannya harian & detil, jadi kayak main game melihara ikan sendiri. Kerennya, ini melihara ikan betulan! Hehehe.
Sekarang saya lagi deg-degan penasaran soalnya dana para investor untuk 1 kolam sudah terkumpul dan kolam siap dibangun. Ga sabar pengen lihat laporan harian besok, semoga petani yang sedang diseleksi sudah terpilih. Amin!

Ini linknya: http://iwak.me/

benang rajut

Pendukung Terhebat

00:42:00

Minggu ini patut dicatat khusus, terlebih dalam catatan perjalanan rajut-merajut. Di awal minggu saya bergabung dengan sebuah grup di FB yang dibentuk untuk para pemilik usaha, pemintal, perancang benang (atau serat) rajut. Awalnya saya sangat percaya diri untuk berbagi di sana, tetapi setelah diterima masuk, malah jiper sendiri. Nama-nama anggota yang terpampang sebagian besar adalah inspirasi bahkan bisa dibilang rockstar dalam dunia rajut merajut! Of course I'm starstruck-ed.

Tapi alih-alih berlaku selayaknya bintang, mereka sangat supportive & pemurah dalam menerima dan mendukung berbagai pertanyaan hingga gurauan. Mereka mentor yang membumi sekali.

Di sini saya jadi lebih bersemangat untuk mengembangkan usaha jualan saya. Visi & misi pun ditulis ulang, dikoreksi sana-sini. Langkah mulai dipetakan dan sekarang tinggal menjalankan.

Saya bersyukur memiliki partner yang sangat mendukung, sekarang rasa syukur itu berlipat ganda setelah menemukan pendukung(-pendukung) hebat lainnya: kawan senasib & seperjuangan dari berbagai belahan dunia!
P.S. : Yang punya usaha berkaitan dengan benang, gabung juga yuk di sini!