cheri

The Subject of My Curiosity

23:23:00


“Semoga dengan (ke)jujur(an) ini, tidak mengurangi rasa cintamu kepadaku.”
“Jelas tidak lah. Malah dari kejujuran ini ada hikmah yang bisa dibagi.”

Sometimes I wonder how you could make me curious every day. 
I often ask to myself, what was hidden in the folds of your brain. 
I am trying to count, 
how many books you read to make the smooth logical thinking works in any situation. 
How many boxing fights and chess rounds that you analyze? 
How those eyes staring clearly in the hazy political career? 
How could you flop and turning back in the same road twice or even third times? 
How could you peel me by layers through the time, 
while I’ve already thought I was transparent since the beginning?

It’s because there’s so much I don’t know, that I’m here……….
"The subject of my curiosity forever." I like that. 
I will be curious about you and love you forever. 
I will be curious about you and live with you forever.
But just don’t drive me crazy.”
(Lee Hwa Shin, Jealousy Incarnate)

cheri

Maret 2011

10:53:00


Tanpa aplikasi Timehop, tangan ini ndilalah nemu foto ini. Foto yang diambil di bulan yang sama,  4 tahun yang lalu. Foto yang diambil di tempat kami biasa jajan eskrim (dan tak lupa beli sousnya), di Mon Cheri – Plaza Surabaya. Tempat yang namanya juga jadi sebutan kesayangan untukmu, suamiku.

Waktu memang tidak bisa dijadikan lawan, karena kita akan selalu kalah terhadapnya. Ia selalu melaju, terus tanpa menoleh ke belakang. Tapi waktu pulalah yang melahirkan kenangan, yang dapat dijadikan pijak & pelajaran untuk sekarang dan yang akan datang.

Kesedihan akan masa depan akan merusak kebahagian di masa kini, ujar Basudewa. 
Besok engkau mungkin harus berangkat lebih pagi dari hari ini, tetapi tak perlu kau kesalkan itu sekarang sayangku. Hari yang paling melelahkan pun, kelak dapat menjadi kenangan yang kita lihat dengan senyum.

Terima kasih telah berkembang dan belajar bersama, 
termasuk membuat cinta ini selalu tumbuh & berbuah rindu di sepanjang waktu.
Semua terasa menyenangkan, karenamu.

Kekasih & istrimu,

VM

cheri

QoTD: Been There, Done That (and Got the Love of My Life)

22:05:00

You have to be content with a dream that’s close.
If you chase after one that’s far away, your heart will hurt and
your insides will burn. A futile passion only leaves heartache.
That’s why life’s stupidest thing is a one-sided love.

But the reason that stupid one-sided love is worth trying is…
that passion can sometimes make miracles happen…
sometimes go the long way around to help you fulfill a dream…
and even if it doesn’t allow you to realize that dream, it allows you to linger near it and find happiness.

~ Tae Woong oppa, Reply 1997.

cheri

[Resep] Pannekoek alias Panekuk Belanda

11:41:00

Wah, ternyata sudah lama ya saya tidak menulis kegiatan masak-memasak. Memang kehamilan trimester pertama sempat membuat saya “musuhan” sama dapur. Terkena asap berlebih bisa berakibat mual dan muntah. Juga karena kondisi janin yang belum sepenuhnya kuat, dokter melarang saya untuk mengangkat atau melakukan pekerjaan terlampau lama. Alhamdulillah sekarang sudah jauh lebih baik dan karena gampang lapar, saya pun kembali berkawan dengan piranti masak-memasak saya.

Akhir pekan kemarin saya dan suami utak-utik di dapur, pengen bikin jajanan. Karena sempat membeli tabloid Koki sehari sebelumnya, ada resep yang nyantol di hati, dan bikin kepikiran kalau tidak dibikin. Namanya, Pannekoek atau Panekuk Belanda.


Suami memang suka sekali dengan panekuk. Resep andalan kami tentu Pancake ala chef Yuda Bustara. Tapi kali ini tergoda juga melihat tampilan cantik di lembar tabloid. Ini resepnya, sila dicoba. Jangan khawatir, mudah sekali. Bahkan suami bisa tuntas mempraktikkan resepnya, karena ya memang tinggal aduk-aduk saja. Hehehe.

Bahan
200 gr Tepung terigu protein sedang (saya pakai Segitiga Biru)
1 sdt Gula pasir
¼ sdt Garam
2 butir Telur ayam
450 ml Susu cair
1 ½ sdm Mentega, lelehkan
Selai stroberi secukupnya
Gula halus secukupnya, untuk taburan.

Cara Buat
  1. Campur tepung terigu, gula pasir, garam, telur ayam dan susu cair. Aduk hingga rata. Saring bila adonan menggumpal.
  2. Tambahkan mentega cair, aduk kembali hingga rata.
  3. Panaskan pan dadar anti lengket berdiameter 27cm, tuang 1 sendok sayur adonan. Ratakan dan masak hingga matang. Angkat.
  4. Olesi permukaan panekuk dengan selai stroberi sesuai selera. Lipat panekuk hingga berbentuk ¼ lingkaran.
  5. Letakkan panekuk dalam piring saji, taburi dengan gula halus, sajikan.
Untuk 10 buah. (yang saya buat jadi 12 buah)

Tips
  1. Jika anda memiliki susu cair dalam kemasan yang disimpan dalam lemari pendingin, keluarkan dulu dan biarkan hingga mencapai suhu ruang. Saya mencampurkannya ketika masih agak dingin dan membuat mentega lelehnya menggumpal atau nggrindil.
  2. Isian bisa disesuaikan apa yang ada di rumah dan sesuai selera. Saya mencoba dengan selai bluberi, milo dan eskrim. Suami malah suka jika dimakan hangat-hangat, hanya dengan gula halus saja.
  3. Panekuk ini memang hasilnya tidak seperti panekuk amerika. Saya menyebut teksturnya campuran antara crepes suzette dan dadar gulung. Jadi tidak usah kaget kalau hasilnya tipis dan lemas.
  4. Perhatikan pengapian, gunakan api paling kecil saja. Kalau perlu dimatikan jika sudah agak terlalu panas, karena anda akan kesulitan saat meratakan adonan jika terlampau panas. 

birthday

Hadiah Terindah

23:22:00

Saya: Wah, kalo ga jadi keluar berarti hadiah ulang tahun buat Ciku ga bisa hari ini dong..
Suami : Hadiah terindah sepanjang tahun ini buatku adalah samean hamil lagi, sehat dan adik bayinya juga sehat.

=')

P.S.: I love you Ciku, as always.

anniversary

Dua Tahun

22:37:00

Dua tahun.
Baru dua tahun memang sayang, tapi aku sudah jadi pelupa.
Lupa bagaimana bangun pagi tanpa menyebut namamu.
Tak ingat cara tidur sendiri di malam hari.
Tidak mau jika tanpamu, kekasih.

Tahun kedua, di kota yang berbeda.
Penuh kegembiraan juga kesedihan.
Berpindah ke gubuk perjuangan, yang selalu rajin engkau siangi rumputnya & engkau ubah menjadi surga dengan petikan gitar.

Di tahun ini kita merasakan menjadi orang tua, pun kehilangan anak kita.

Dua tahun, yang jadi awal perjalanan kita.
Semoga jalan yang akan kita tempuh adalah jalan penuh ridho & barokahNya.
Jalan yang jauh dari orang yang dengki & iri, juga penuh dengan jiwa yang bersih & baik hati.

Ciku, terima kasih karena selalu ada buatku.
Terima kasih, untuk tiap genggaman erat di kunjungan dokter yang masih menakutkan bagiku.
Terima kasih, sudah berlelah letih mencarikan nafkah.
Terima kasih, untuk waktu yang disisihkan, hanya untuk mendapatkan acara televisi Korea favoritku.
Terima kasih, untuk peluk cium hangat yang tak pernah absen, bahkan saat kita berbeda pendapat.
Terima kasih, terima kasih, terima kasih, wahai suamiku tercinta, kekasih setia, sahabat tersayang, guru terseksi, rekan diskusi & bapak anak-anakku.

I love you, as always.
Von.

cheri

A Quarter of A Century

11:27:00

First of August means happiness to me. Because it means the d-day of some preparations, a plan's finale & the racing heartbeat: It's my husband birthday. Yayyy!

Being a wife makes me quite difficult to prepare. When you are only in relationship a.k.a going steady, you could prepare easily. You could make a call, meet some friends before hand and do that without too much  curiosity from your partner. But when you share a bed and live at the same roof for almost 14-16 hours a day, make a surprise is different and difficult.  Thanks God there are online shops who could help me in buying a gift. I bought a gift from GOMAN. If I were a man, I'm sure I'll buy a lot from this store. I was drooling every time I open it. I even targeting their Midnight Black Bertoli Baseball Jacket, because they are super-cool! Considering my size and hubby is alike, then we could wear it together. Hihihi. 

After a long strolling up and down the web, I choose Wheat Reyhan Ikat Combination Shirt. Rendy & I had look and love it before, but for some reason unknown we cancelled the order. So, just a matter of time, every thing that destined to be together will come up together, as Rendy & the shirt. =P



Anyway, I try to deceive Rendy that I won't buy any gift for him and just will make a cake, because I didn't have a time to buy the gift. He seemed buy the reason well and said that's okay for having no gift, even no cake, because I still have a deadline to be fulfilled. But I still insist to make them, because in the other side, I have to use the egg-whites that stacked on my fridge. That's called "irit-alert" by my sister, an instinct that grows when you started being a wife and/or being a wife to use any leftovers/any recycle-able things around you. Haha. 

I use the recipe from Blueband website: Blueberry Rich Cake. I choose this recipe because it takes a lot of egg-whites and Rendy's mom gave me Blueberry jam at the last visit. The recipe went well but I need to correct the flavor by adding up 25 grams full cream milk powder and several drops of vanilla essence, because the egg-whites aroma still too strong. I will be okay with it, but my hubby no.  Don't forget to spread butter on your baking sheet before you lined it up with parchment paper, because the texture will go crusty outside and moist inside. And use medium baking sheet, because one recipe doesn't turn too many if you want a thick cake. 

The delivery guy sent the shirt when it went dawn, Rendy surprised and loved the gift. My mission accomplished and I'm really happy for that! Happy belated 25th day, Gorgeous! =*


cheri

Why Not?

11:03:00

"Ayo dong mbak, kasih tau po'o.."
"Aku udah kasih tahu yang kamu perlu tahu, sisanya nanti kamu tahu jawabannya sendiri kok di dalam prosesnya."
"Ayo tala mbak... Berarti kamu tahu kan apa yang bakal aku dapet nantinya, kasih tahu sekarang aja lho.. Ayo dong mbak.."
"Gini lho ya, kamu nanya ke aku, aku ga jawab karena aku tahu nanti jawabannya bisa beda kejadiannya di tiap orang. Tapi meskipun aku tahu seperti apa, kalo emang aku benar-benar ga mau jawab, terus kamu mau ngapain? Toh kamu juga ga bisa maksain. Dunia ga selalu sesuai pengharapanmu, nak. Itu yang namanya dunia nyata. Get real."


Percakapan di atas saya ingat betul terjadi sekitar 5 tahun yang lalu di unit kegiatan, antara saya dan adik angkatan. Percakapan itu kemudian menurunkan tensi kedekatan kami berdua. Saya tahu resikonya, dan saya memilih untuk mengambil resiko tersebut, demi kemaslahatan organisasi (waktu itu). Peran saya memang mengharuskan saya menjadi "bad cop", biar mereka lari ke "good cop" dan lebih mudah menerima masukan yang sebetulnya sudah kami (senior) pikirkan bersama sebelumnya. 

Di akhir cerita, organisasi dan kegiatannya berjalan lancar. Sukses seperti rencana. 
Tetapi, hubungan saya dan "nak" yang satu ini tidak pernah kembali layaknya semula. 

Apa dia tahu? Entahlah. Saya tidak berharap ia berpikir sejauh itu. Tapi, sejujurnya, saya juga tidak pernah menduga bahwa efeknya akan betul-betul memisahkan kami sejauh ini. 

Saya tahu, dan saya tidak ingin berandai-andai putar balik, menata kembali atau bicara tentang sejuta "jika" yang terdengar putus asa. Saya sudah memilih, maka saya berani menanggung apa yang sudah seharusnya jadi akibat. 

Dalam film, peran seperti saya ini biasanya bukan peran utama, tapi penting untuk jalannya cerita. Peran yang memberi "pilinan" pada film, memberi konflik untuk tokoh utama. Rasa-rasanya, dulu, saya tanpa henti bertanya sekaligus protes kepada Yang bikin skenario hidup ini: kenapa saya harus yang berada dalam posisi "bad cop", "bad guy", "bad girl"? When will I got the protagonist? Why always me? 


Itulah sebabnya, saya selalu jatuh cinta kepada tokoh-tokoh luar biasa yang "tidak-akan-pernah-mendapatkan-(cinta) peran-utama". Hati saya selalu bersama James Howlett a.k.a Logan a.k.a Wolverine, Damon Salvatore, Jacobs dan tokoh sampingan dengan cinta bertepuk sebelah tangan lainnya. Mereka lah pilinan yang membuat cerita menarik, tapi perasaan yang harus mereka alami tidak membuat orang tertarik untuk menjalani. Tokoh-tokoh ini pula yang membuat saya berkata pada diri sendiri, persis seperti #doapagi mbak Ayu Utami pagi ini:

Baiklah, saya berhenti ingin (menjadi protagonis), sebab tampaknya saya baru mendapat setelah tak lagi ingin.

Mengutip mbak Ayu lagi, saya memang belum tahu apa yang saya dapat justru setelah tidak ingin. Apa "nak" tadi tahu perasaan yang saya alami dan apa yang harus saya lalui? Belum tentu. Tapi saya tetap menjadi yang tersenyum di paling akhir, karena saya yang tahu seluruh peristiwa sampai ke bingkainya. Saya kemudian paham, bahwa saya menjadi atau adalah "orang yang jahat" karena saya bisa membuat ia, mereka atau anda berpikir demikian. Bukan sebaliknya. You really don't know until I said so

Sejak momen tersebut saya juga semakin tahu, meskipun saya "real bad-ass and super jackass", saya mendapat keluarga, sahabat, saudara, teman, tetangga yang hebat, saya mendapatkan kesempatan-kesempatan yang tidak ternilai. I completed three-quarter of my life bucket-list, in my nowadays age (Believe me, it's a long and super pretentious list). And I even got the boy: my precious partner in crime

Saya tahu apa yang saya dapat, setelah tidak ingin. Sejak saat itu saya tidak ingin menjadi protagonis dan antagonis. Saya tidak ingin jadi apa-apa, agar saya tahu semua yang saya dapat. 

Dan momentum yang telah berlalu itu membuat saya berhenti bertanya pada Tuhan. Bukan karena tingkat ketakwaan, kedewasaan, penerimaan takdir, ketakutan pada kematian atau remeh-temeh apa lah, tetapi karena saya pasti kesal jika pertanyaan saya dijawab dua kata saja olehNya: why not?

cheri

Terbayar Lunas

21:13:00

Kadang, yang dibutuhkan di penghujung hari yang menyebalkan & melelahkan adalah senyumnya saat tertidur di pelukan. Terima kasih telah berlelah-lelah mencari nafkah, menempuh jarak yang jauh & tetap memberi tatapan yang sama sejak bertahun tahun yang lalu.

Bonne nuit,
Ta cherie.

cheri

Surat Cinta Tahun Lalu

23:34:00

Juni telah berlalu dengan sangat cepat. Tak seperti biasanya, bulan kemarin tak satu pun postingan muncul dengan tema pertambahan umur saya. Separuh alasan karena saya merasa sangat tua di titik usia ini, separuh yang lainnya adalah, saya sendiri hampir lupa. Haha. Himpitan kewajiban dan tumpukan katabelece "perihal orang dewasa" menghabiskan seluruh porsi waktu saya. 

Mungkin, satu-satunya alasan saya tetap ingat adalah suami. Rela bangun tengah malam untuk menghujani ciuman dan mengucapkan doa yang manis dan optimis. Meski begitu, suami juga tak seperti biasanya. Surat yang sudah beberapa tahun tak pernah absen, kali ini bolos juga. Tidak masalah, karena untuk yang satu itu saya tidak akan alpa untuk menagihnya. Hehe. 

Surat buatan suami yang sampai di tangan saya selalu istimewa. Pertama, surat adalah wujud dari keintiman & keromantisan yang personal bagi saya. Kedua, surat ini diaku oleh penulisnya sebagai tulisan terbaik tiap tahunnya, karena dalam proses pembuatan ia berpikir dan berpikir terus menerus di tiap unsur surat itu. Lebih dalam dibanding tulisan-tulisannya yang lain, yang diakui oleh lebih banyak pembaca. 

Di postingan ini saya ingin membaca lagi surat yang diberikan pada hari ulang tahun saya tahun lalu. Saat itu kami sedang sibuk-sibuknya menyiapkan pernikahan, terpisah jarak Mojosari-Jogja, berulang kali berselisih paham dan dirundung rindu luar biasa. 

Catatan: bagian terbaik dari membaca ulang surat ini adalah menyadari bahwa semua do'a di dalamnya telah menjadi kenyataan. Merci beaucoup, mon Dieu. 


 "Surabaya, 14 Juni 2012

Untuk wanita yang kuhormati dan kucintai,


Vinka, 
Suatu kesulitan tersendiri ketika aku harus memilih kita akan kemana dan melakukan apa, sementara menemuimu dan berbincang denganmu saja aku sudah demikian bahagia. 

Lebih-lebih, kita hanya perlu bersabar untuk segera sampai pada rumah sederhana kita, dan memulai aktifitas sehari-hari dengan perbedaan besar: bahwa kita memulainya dengan intens, bersama-sama, berdekatan--secara harfiah. Bahwa kita mengawali hari dengan kecupan di dahi dan pipi kita masing-masing. Bahwa dengan itu maka secara harfiah pula kita saling memanggil satu sama lain suami dan istri. 

Itu sebabnya, kekasihku, aku memberikan selamat untuk ulang tahunmu bukan semata-mata karena engkau bertambah usia, melainkan karena perasaan bersyukur kepada Allah yang terus memberi waktu pada kita sepanjang ini untuk saling mencintai. Aku menemuimu bukan semata-mata karena aku rindu, tapi lantaran aku tak kuasa menahan bahagia sebab engkau masih diberi kesehatan untuk bisa kucium dan kucintai. 

Dus, aku memandang matamu bukan hanya menikmati keindahan binar itu, tapi karena aku tak sanggup memendam rasa syukur dari mata yang memantulkan masa depan yang cerah dan penuh suka cita. 

Vinka, 
Sebaiknya kita sama-sama berdoa, agar seluruh kangen dan sayang kita mampu meluruhkan hal-hal yang tak baik di antara kita sendiri, agar kasih dan asmara kita terus menguat mengalahkan yang buruk dari diri kita.

...Aku mencintaimu dalam nuansa dan kualitas yang masih sama, tak bergeser.


Rendy Pahrun Wadipalapa
--Kandidat master dan suamimu :*  "


cheri

Bad Boy

09:56:00

Yesterday, I just finished "Pasta" (Korean TV series). The plot is quite simple but also realistic and well-delivered. In short, the story goes from a girl who struggle for chef position in an Italian restaurant, after 3 years being an assistant only. Unlucky (or very lucky, instead), the head chef replaced into a new devilish, arrogant, cruel, harsh yet brilliant guy whose later falling in love with the girl. 


I watched it with a lot of fun, mainly because I feel a connection and many "deja-vu"s splattered on their scene. Rendy is merely fit into head chef's character. His words could stabbed you right away, no yell or shout indeed. We always arguing, time by time. His aura is intimidating, ask his students. Let's not mentioning his arrogance, it makes he seems too bad. Hahaha. Until now, it's amazed me how I could fall deeply (too deep, maybe) into this bad boy and let him to be my husband. How come? =D

Matter of fact, girls (almost) always fall in love into bad boy, even at the end they usually prefer for marrying a good boy. I'm lucky I don't have to *grin*. The big question is: why do we always fall in love with bad boy? At least, have a heart for them. Why? 

Perhaps, it's about the paradox. When someone could be so arrogant, then put lower his dignity to say and express their love, it always feel nice. Or when he look like careless to everything, but actually put some attention to us, it is lovely. We've already used to into the stiffness, the harsh and strong character, but when he show his delicacy only in a person, whose heart can't be melted

Come on, how Juna Rorimpandey's tears could be a very hot topic for Masterchef Indonesia's viewers? How Ariel still be loved even after a few years spent behind the bars? Very interesting. 

Human's trying to find a couple based on two: similarities and opposites. Similarities could help you get along easier with your couple. The same hobby will make your conversations never boring, have same activities make you close more and more. But human also search their complementary, thus, they attracted to opposites. 
My bad boy in our early relationship. Look at his pose & gesture. =P
I feel grateful that I could find a spouse whose have many similarities & also opposites. I'm a "Miss Late" and he's a punctual man. I'm very stupid in music, and he's an expert in guitar, notice a note very well. I'm a total capitalist, he's merely a socialist in mind. We both have a high pride, perfectionist in our own way, and strong in different things. Et cetera, yada yada. 

Last question crossed my mind when I think about this topic. Then, if I have a son, which way that I should teach him: being a good or bad boy? I don't want he'll having a rough time in romance, definitely. =D

cheri

Man and Wife

21:45:00

Mr & Mrs Wadipalapa

cheri

Save Me In Your Playlist, So You Always Could Repeat It

00:08:00

Today I'm playing with songs in my lappy. Doodling. And just in a glance I feel like wanting a list for the big day. Hehe. I don't know if the local wedding singer could sing all of these songs. This is just my love song list, if there is any reduction or addition, I don't mind. I also thinking about having traditional songs played in jazz version for the D-Day. That would be cool. =D

Anyway, it's personal matters why you could see New Amsterdam from Travis became a love song in the list, hehe. Mostly I choose them based on the lyrics. So, please don't bothered for attentively listen their words. Here they are:
1. Pour Que Tu M'aime Encore -- Celine Dion

Je trouverai des langages pour chanter tes louanges
Je ferai nos bagages pour d’infinies vendanges
Les formules magiques des marabouts d’Afrique
J’les dirai sans remords pour que tu m’aimes encore...

I'll find other languages to sing your praises
I'll pack our bags for the fields of eternal harvests
I'll say those magic words spoken by African healers
I'll say them with no regrets, so that you love me still

2. At The Beginning -- Richard Marx & Donna Lewis      

"Life is a road, and I want to keep going
Love is a river, I wanna keep flowing
Life is a road, now and forever
Wonderful journey

I'll be there, when the world stops turning
I'll be there, when the storm is through
In the end I wanna be standing
At the beginning with you"

3. Itulah Cinta -- Naif
4. Because of You -- Ne-Yo
5. KKEB -- Andre Hehanussa
6. Sempurna -- Andra and the Backbone
7. True -- Black Eyed Peas
8. I Finally Found Someone -- Brian Adams & Barbara Streisand
9. Like A Love Song -- Selena Gomez & The Scene
10. Can I Walk With You -- India Arie
11. Love Like This -- Natasha Bedingfield ft Sean Kingston

12. Get Married -- Slank ft Nirina
13. Umbrella (accoustic version) -- Rihanna
14. Random Awesome -- Yuna
15. Growin' Old with You -- Adam Sandler
16. No Air -- Jordin Sparks ft Chris Brown
17. Hate That I Love You -- Rihanna & Ne-Yo
18. Lost Without You -- Robin Thicke
19. I Don't Wanna Miss A Thing -- Rockapella
20. Way Back Into Love -- Hugh Grant & Drew Barrymore
21. 1, 2, 3, 4 -- Plain White T's

22.  Aku Ada -- Dewi Lestari ft Arina Mocca
"Suaraku memanggilmu.. 
Akulah lautan kemana kau selalu pulang..."

23. Johan & Enny -- Naif
"Kuingin engkau tahu, bila dikau menutup pintu, 
ku kan tetap menunggu..."
24. Number One -- Adhitia Sofyan
25. Wanita Yang Kau Pilih -- Rosa
26. Pulang -- Float
27. I Remember -- Mocca
28. Bertahan Di Sana -- Sheila on 7
29. After The Rain -- Adhitia Sofyan
30. Kau Kini Ada -- Sheila on 7
"sebuah kecupan darimu, 
cukup membuat duniaku terasa lebih terang
secangkir teh hangat darimu, cukup ‘tuk awali hari terindah dalam hidupku"


31. Glitter In The Air -- Pink
32. Quando, Quando, Quando -- Michael Buble
33. Forever -- Chris Brown
34. New Amsterdam -- Travis
"Jean Michel Basquiat, Francois Truffaut. 
Robert Zimmerman, and De Niro.." =D

35. Emotion -- MYMP
36. Fallen from The Sky -- Glen Hansard, Marketa Irglova & The Frames
(this video version just recorded by the duet in elevator but still: beautiful!)



37. Bubbly -- Colbie Caillat
38. Let's Say Love -- Glenn Fredly, Sandhy Sandoro, Endah & Rhesa


C'est tout! Hope you enjoyed it.. =*

cheri

A Soapy Story: Teman Seperjalanan (Companion)

23:00:00

The picture above is Finna Kurniawati, the violinist player which Rendy and I had seen last week. Her recital could cure my thirst of art, especially after I took the recent job. My favorite composition is The Nightingale (by Deborah Henson-Conant), the last composition. Finna collaborated with Shienny Kurniawati in harp, and Glenn Bagus Zulkarnain in piano. It is very beautiful. And it's interesting for me, because I could listen harp in live version, for the first time. Lovely. 

Tonight, is the first night for Rendy staying in Jogja for his study. And for the first time I feel so worried and many indescribably feeling scattered in my mind. Both of us doesn't suit into long distance relationship and will try to be as close as we could. Some people says, it is about trust between the couple or love level between 'em, yada yada. It's all up to them to judge on those reason, but I have different opinion. I know and understand myself. I understand that I'm a melancholic person, always be in detail and also put my feelings and logics at the same time into my behavior and action. I don't need a man who will talk a lot with me when I'm down, I just need a hand to hold mine. I don't need a man who asked me why I cry, but I need him whose give me and let his handkerchief wet by my tears. I don't think texts, YM and Skype could do that. 

Many friends (and usually Rendy's student) make fun of us when he start writing a poetic sentence for me in Twitter, or when I brought a lunch for him, do some surprise visit in campus, and he came when I have my break, etc. They say that we are too romantic. =D I don't know why they said "too" in their sentence. Isn't it great? Isn't it brighten your day? Come on, don't be hypocrite. Who doesn't love a surprise breakfast in the morning? Or a paragraph of supporting poem in a middle of your hectic tasks? These little things made my day, and I hope his too. 

Every single day is actually the same, 24 hours, day and night. What makes difference is HOW you passed the day. This is how I want to spend my life, this is the way that won't bring grief at my old age. Life with no regret, fulfilled with love: parfait. 

When I enjoyed this world, then I could bring my best too. As @ndorokakung said, "If someone brings out the best in you, you're with the right person." That's why I choose him as the companion of my life journey.  Bismillahirrohmanirrohim. 
=)

cheri

Do You Really Know?

21:41:00

Do you know how fast my heart beats today? 
If gambling allowed, I put my bet on the highest place that it beats like crazy, and the fastest in this world.
Today, is Rendy's proposal. 
The day that I (and he) have been waiting for. 
A first step into the big thing between both of us. Aw aw aw!
I don't know why, but the proposal went so fast. His family opened the talk first and directly asking about my "availability", and ask me to be a part of his family. 
To be his wife. 
=')

I saw his face. 
The lovely face that I want to see every morning when I wake up.
I saw his family. 
The warm family, that respect me as honestly I am.
It's enough reason to say yes. Everybody know that I will say yes, but in Javanese culture, my family will answer it for me. It would be a month, more or less.
I'll start to count the day, again. 
Preparing the answering event. 
But still, the first step, which is the hardest, had done. 
Alhamdulillah...

I keep smiling ear to ear as remembering today, especially when he text me and call me as "calon istriku". =D
Suddenly, I remembered his post on my FB's wall, after his birthday. 
Syahdan, tercekatlah aku menatap matamu.
Membangun kesadaran sambil tenggelam dalam binar itu.
Masihkah engkau memelihara angan-angan kita?
Bertamasya bersama dan membangun rumah sederhana?
Aku tak pernah serunyam ini, cintaku.
Dalam situasi babak-belur dihantam rindu.
Yes, we are on our right track, mon cheri. We'll make our dreams come true. 
=)
Sorry for make you bored at this picture. This is really my favorite. =D

cheri

Tu Me Manque

16:57:00

Whoahhh!
Midweek, and I've already missed my weekend. 
Bunches of work to go in this rest day of this week. Etre courage, Von! 
Last Sunday sudden picnic with Rendy in Korean park
Anyway, I always believe that I'm a natural born personal buyer. Hehehe.
Many people enjoy shopping with me. I do really hope this could be my job, one day. =D
Danarhadi, with several choices for Rendy
He looks gorgeous, n'est pas? =*

cheri

Those Sweet Words

22:44:00

As an ordinary girl, I love sweet words from my lover. Because I love to do so. 
I always feeling grateful, because Rendy have a high spontaneity in words carving. 
And in case, --usually my pre menstrual time-- I want to hear some sweet words, I just need to ask. And he could say it, specially for me. 
Merci beaucoup, Dieu..
=*

cheri

To Fall-In-Love

00:59:00

As my discussion with friends, I asked myself, why should we fall to be in love? Why was the verb is "fall", not another? Then after several brainstorm, debate, et cetera, I conclude that fall is the closest word to describe what we felt when we were in love. I am tomboy, for example, and you could find me browse "how-to-use-make-up" video in Youtube, just to make me look better when I meet Rendy. =P We were really fall into a place where you could not guess and expect before. 

Secondly, falling describes how we felt. We are falling into a deep feeling. We were voluntarily miserable, messed up, because of love. Love is deep. It isn't love if you just find everything safe and sound. And now, I choose to fall

My mother and father (Ibu & Bopo) taught me how to fall in love continuously. Both of them still call each other with "Dear" until now, their 32nd years of marriage. They still kiss, hug, flirt publicly. Both of them trying to make each other proud and did many things to make their spouse fall in love, again. 

I remembered how my father sadness when my mother had her hysterectomy (pengangkatan rahim). And I remembered how he took care my mother until now. Mom said, there's only 3 things to make you stay and always amaze with your spouse: trust, faithful, be the best for him/her.

Bopo, mbak Maya, mbak Ratih, Mom & me
Mom & Bop, Tulangan - early 90's
Mom & Bopo, Makkah 2002
Dieu, bring us forward, 
as my parents showed me how to do that. 
Amien. 

Rendy, PS: Happy 8 months! =*

cheri

=(

21:33:00

Baru 2 hari ga ketemu aja udah gini. 
Poyang-payingen kata orang Jawa.
Ah. 
Can't wait the next Friday. 
I'm waiting you right here, cheri! 
=*

cheri

Photo Box (?)

23:09:00

As our 7 months celebration, yesterday, me & Rendy planned for watching Fast Five. He had a meeting in Ketintang, so we planned the nearest mall (Royal Plaza) as our movie harbor. Unlucky us, the ticket sold out and the level of crowded-mess touched the boiling points. I, personally, never like a crowd place. I could feel dizzy and unwell in a second. I asked Rendy to get out as soon as possible. 

At the middle of finding the way out of the mall, Rendy stopped and said: "How about (took a picture in) photo box?". It's a thing which merely couldn't called as a box, because the background is a curtain made by vinyl. People outside could see our feet (people inside). I didn't think and directly say yes with laugh over and over. Its price: 13000 rupiahs for 8 pose. Wow. 

The next surprise was: It is actually a PC, connected with a camera pocket. Do you know how to operate/how we could start take a picture? The shop-attendant asked me to move backward a little, gave a PC-mouse (yes, like what we have at home) and said: "If you ready to take a picture, you do left-click. If you want to cancel, right-click. I did laugh harder than before. =D
Thanks God the result was great.