Sometimes I feel my life is seasonal, and as every "real" season, it has particular theme. My nowadays season theme is decluttering. If you followed me in my personal Instagram account you'll see my post about learning zero waste, and I happily practicing what could I do. One of the goal is declutter my home, sift the real need and skip the others.
As daily physical life, I think we also need to declutter our social life. The toxic people, the negative blabbers, the pessimistic buddies. I don't think all of them needed in my life. "Misery looks for company" is real. Sometimes some people just really annoyed if a person choose to be happy and they want to drag him/er down to be stay at unhappiness.
At past, I'll be angry or my vision blurred to their intention. But now I'll choose to skip skip and never let them to hassle in my own life. It's simple and not wasting energy. Let use the energy to essential things and keep moving on.
How Do You Define Beauty?⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Beauty is honesty. Beauty is choosing the truth path no matter what. It knows that mask will never conceal & the righteousness is the only thing to reveal⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Beauty is kindness & empathy. It understood how to see the bright side even in the dark. It's ready to spread love as happy as Skylark.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Beauty is acceptance. It embraces what's less and quadruple the strength. Beauty is at ease within yourself & at peace with anything else. Beauty's fuel are passion and run it by compassion.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
.
Beauty is you.⠀⠀

Let me tell you a truth, while mastering a new skill, some skill could be faded. Just like language, when you're not talking in the language you'll forget. Pour example, ma francaise. And my copywriting, too. Let's write again then, because starting (and keep doing) is everything.
![]() |
Asyik ndeprok |
Iya, postingan ini selesai juga karena saya sudah ngantuk.
;D
Istri : Aku ga saged kentut. =(
Suami : Opo'o? Masuk angin ta?
Istri : Ga ngerti. Kudu mencri sisan ketok e.
Suami : Enek mules e?
Istri : Sithik, tapi dereng kudu (pup). Saiki ya, pertanyaan e "Wis pup dereng?" Lek biyen lak SMS "Km lg apa?" "Udh maem blm?" Hahaha.
Suami : Saiki kode-ne bedho. "Buk, rubudku ga enak." Hahaha.
=P
Di sini pun saya menyadari bahwa harus membuat klasifikasi yang berbeda: ada hal-hal yang tidak urgen, tetapi harus diberi ruang waktu; ada hal yang urgen, tapi bisa dikurangi kuantitasnya; dan beberapa klasifikasi lain. Teknik Pomodoro yang biasa saya terapkan pun harus disingkirkan karena tak lagi relevan. That's fine, the only thing that is constant is change, seperti kata Heraclitus.
Saat upaya untuk membagi waktu ini dimulai, saya menemukan foto di feed Instagram saya dengan tajuk menarik: "Make time. Start small. Don't stop." Foto ini diunggah oleh seorang kawan sekaligus seniman berjari lincah, mbak Icha Dechapoe. Jangan hitung keahlian dan kemampuannya, nanti jiper, hehe. Lukisannya selalu indah & memiliki tingkat imajinasi yang menakjubkan. Belum lagi komposisi-komposisi otentik karyanya yang dimainkan lewat tuts piano dan juga desain-desain web yang ciamso. Ciamik soro!
Tajuk itu seakan jadi mantra:
tidak masalah untuk menjadi kecil,
asal terus berusaha dan tak berhenti.
Disiplin, braay!
=)
![]() |
ikuti karya & feed menarik mbak icha di IG: @dechapoe |
Setelah ada Hayu, urusan masak memasak jadi sedikit tricky. Harus pintar-pintar membagi dan mempersingkat waktu. Setelah beberapa lama hanya berkisar di tumis-sop-sayur asem-bening dan lauk goreng-cemplung, akhirnya saya mulai bosan juga. Mau browse resep-resep kekinian di grup masak rasanya terlampau lama. Sumber valid lain jika sudah mentok begini adalah bincang ibu-ibu, baik di tukang sayur ataupun pasar. Percayalah, saran-sarannya mantap!*meski kadang ajaib juga*
Di tukang sayur sedang bawa ikan kembung, saya tertarik mencoba. Banyak yang semangat menyarankan bumbu acar, gulai, bali, etc. Karena tetangga sebelah pohon belimbing wuluh terlihat sedang lebat (pas mau belanja, kelihatan menggoda), saya jadi kepengen yang asam-asam. Jadi deh pilih bumbu acar, lengkap dengan belimbing wuluh hasil minta tetangga. Hehe.
Resep berikut saya dapat dari Sajiansedap.com. Dengan beberapa penyesuaian sedikit, hasilnya maknyus! Selamat mencoba..
Resep asli dari Sajian Sedap
Kadang, yang dibutuhkan di penghujung hari yang menyebalkan & melelahkan adalah senyumnya saat tertidur di pelukan. Terima kasih telah berlelah-lelah mencari nafkah, menempuh jarak yang jauh & tetap memberi tatapan yang sama sejak bertahun tahun yang lalu.
Bonne nuit,
Ta cherie.
Wah, sudah lama tidak menulis tentang masak-memasak. Sedikit tercuri perhatian oleh rajut-merajut & perjalanan panjang di tiap minggunya. Hehe. Tapi, jangan khawatir, saya kembali di jalan yang benar dengan menepati janji saya sendiri sekarang. "Memasak 2 resep baru tiap minggunya". =D
![]() |
Blasteran Tahu Krispi x Batagor. Yumm! |
Catatan
Campuran tepung (di langkah no 3) ini ternyata juga enak untuk menggoreng bahan lainnya. Tempe misalnya, sebelumnya saya rendam dengan air-bawang putih-ketumbar-garam, kemudian digulingkan dalam campuran tepung ini hasilnya ciamik. Bisa jadi alternatif pengganti tepung bumbu instan.
![]() |
At Lempuyangan station, it's still so short! |
![]() |
Already at home (Jogja), and the skein still looks so full... |
![]() |
Sitting in Sancaka train, went to Mojokerto to see my mom. |
![]() |
The scarf's done, look at the skein! And the hairpin's there too. Happy! =D |
Bau tanah yang disapa gerimis pagi
Ada pilu yang lebur,
Juga ada harap yang sepi.
Ada asa yang semerbak di lipatan ketiak petani
Juga ada semangat yang luntur.
Aku mau berhenti.