Meng-Indonesia-kan Putra Kita..
10:54:00
Hari Minggu kemarin Bopo dan Ibu datang berkunjung. Hangat. Ramai dengan cerita-cerita tanpa henti dari keduanya. Kedua orang tuaku itu memang seperti merapel setumpuk cerita setiap bertemu, seperti berniat membayar hutang puluhan percakapan sebelum makan malam yg wajarnya dilewati bersama.
Mereka hanya tinggal sebentar, karena saya juga harus berbagi ilmu merajut di sore hari. Tepat setelah mobil bopo - ibu berlalu, saya & suami ngaso sebentar di kamar depan. Suami memetik gitar sesukanya, sementara saya termenung. Otak mengajak jalan-jalan ke bayangan masa depan.
Suami (Sm) : Ada apa?
Saya (Sy) : Gakpapa.
Sm : Mikir apa?
Sy : Mikir masa depan.
Sm : Opo'o?
Sy : Pye ya nanti? Permasalahan & jalan ini kan pasti bergeser. Gimana ya caranya kita nanti mengajarkan anak kita untuk tahu cara berjuang, bekerja keras. Dulu kan permasalahan saat masanya Bopo - Ibu mungkin tentang pangan, kebutuhan pokok. Betapa sering makan buah mentah, agar perut tidak kelaparan. Kalau masa kita kan sudah bergeser Yang, untuk makan 3 kali sehari sudah bisa, tapi akses pendidikan misalnya, masih banyak yang tidak terjangkau. Nah, pye anak kita nanti? Dengan keadaan yang sulit orang jadi tahu kerja keras. Dengan sejak kecil terlatih jualan, kulakan di pasar turi, aku yakin bisa hidup di Indonesia sesusah apa keadaannya. Asal ga dibom atom sih. Mengko kalo...
Sm : Jreng! *mendadak nggenjreng gitar*
Vinka plis tolong cari tahu
Biaya masuk sekolah
Kalo sakit dokter dan obat berapa
Cukupkah kita tuk merawat ... putra di negeri ini
Vinka coba jangan selalu ikuti
Beli boneka Toy Story dan makan di McD
Ajari main congklak atau makan di lesehan
Akankah kita membuka pikirannya
di negeri ini
Kuatkan kita Indonesiakan Putra, di negeri sendiri..
Saya pun tersenyum. Itu lirik Indonesiakan Una-nya Slank. Yah, ternyata itu (mungkin) adalah kegelisahan banyak orang tua sejak lama. Semoga saja diberi kemampuan dan kepercayaan untuk peran luar biasa itu...
=)
0 comments