business

Bootstrapping is Cool!

21:17:00

Dua hari lalu kakak saya,mas Andre @miebutoijo share artikel menarik tentang bagaimana founder dari Tatcha tidak mengambil gajinya selama 9 tahun, menggunakan-memutar dana tersebut untuk mengembangkan Tatcha. Karena ia punya hutang kira-kira 1juta dollar untuk pendidikannya (student loan untuk S1 & S2), ia pernah menjalani 4 side job dalam kurun waktu yg sama untuk melunasi hutang & membiayai bisnisnya.

Iyaaa, Tatcha yg skincare premium ituuuu. Usaha untuk mengatasi masalah dengan resource yg ada ini disebut bootstrapping. Jadi tidak mengandalkan kredit, tidak mengutamakan suntikan investor. Dan saya suuukaaaa sekali prinsip ini. Karena sangat realistis, praktikal & memberi harapan bagi saya yg bukan anak sultan atau orang yg tajir melintir. Persis juga seperti apa kata @garyvee, audit pengeluaranmu, nabung, kerja tambahan untuk mewujudkan mimpimu.

Terus apa hubungannya dengan L'Oreal ini Vin? Di beberapa post yg lalu saya pernah bercerita bahwa saya memiliki riwayat kulit yg tricky, beberapa kali terkena penyakit autoimmune termasuk vitiligo. Perawatan kulit jadi kebutuhan mutlak & harus disisihkan karena, belajar dari pengalaman, kalau tidak dirawat efeknya sering langsung dramatis. Tapi ceritanya bootstrapping, skincare kan Mahal, njur pye? Banyak jalan menuju Roma, kawans. Saya termasuk rajin mengumpulkan poin dari belanja sehari-hari (dulu di Indonesia biasa di Alfamart & Shopback), lumayan bisa subsidi silang untuk skincare. L'Oreal ini harga aslinya £12, sedang diskon 50% jadi £6, dipotong poin senilai £5, jadi cuma bayar £1 atau 18ribu rupiah. Tiap bulan saya menyisihkan £5-10 untuk skincare (90-180ribu rupiah), asal disiplin pasti bisa untuk mencukupi kebutuhan.

Saya berharap semakin banyak orang yg beranggapan nabung itu keren, ngirit demi mimpi itu harus disupport, etc. Feed IG tidak penuh orang pamer barang branded, tapi bercerita & berbagi cara mencapai mimpinya. Semakin banyak yg melakukan pasti bikin semangat & jadi norma baru. Ngirit itu bukan medhit. Bootstrapping is cool, cheapskate is needed. 😉

daily

Tantangan Menjalani Gaya Hidup Zero Waste di UK

17:06:00


Selama dua tahun terakhir, saya belajar untuk mempraktekkan #rumahnolsampah. Mengurangi penggunaan plastik, menggunakan tumbler, mengkompos sampah organik saya, membeli barang "bekas" dan bukan barang baru, dll. Ada satu tantangan untuk praktek #zerowaste di sini yang rasanya ringan sekali dilakukan di Indonesia: belanja harian atau groceries. Kalau di Indonesia, pasar itu dekat & banyak, sama penjualnya pun mudah, tinggal mau "ngeyel" atau tidak untuk menghindari plastik sekali pakai. Apalagi kalau sudah punya penjual langganan, malah lebih gampang lagi untuk bertransaksi tanpa plastik/menggunakan plastik yang saya bawa sendiri. Area sebesar desa Bluru Kidul, Sidoarjo tempat saya tinggal dulu saja punya 2 pasar. Sedangkan di Leeds, pasar "tradisional" itu cuma ada di pusat kota. Terus kalau warga sini mau belanja harian di mana? Supermarket. Di mana-mana ada kalau ini. Barang yang dibutuhkan memang semuanya ada sih di supermarket. Tapi ya namanya supermarket, kemasannya plastik & kebanyakan kemasan bahan makanan sehari-hari itu tidak dapat di-recycle. Cuma beberapa barang saja yang bisa dibeli tanpa kemasan.


Minggu lalu saya baru menemukan terobosan ini dari Morrison, salah satu supermarket chain yang paling dekat dengan tempat tinggal saya. Too Good to Waste box. Isinya macam-macam bahan makanan yang bisa diolah meski lewat dari tanggal anjuran penggunaan. Iya, jadi di UK itu di tiap-tiap kemasan bahan makanan ada tanggal anjuran penggunaan atau "use by dd/mm/yyyy". Tapi faktanya, banyak bahan yang meski sudah lewat tanggal itu masih bagus & layak konsumsi. Dalam kotak ini ada macam-macam bahan makanan yang acak isinya, hanya dipastikan berat totalnya minimal 1kg. Harga box ini 1 pound atau 18ribu rupiah. Kalau dibandingkan harga normal, sudah pasti ini murah banget. Dan yang paling penting, tidak membuang serta menyia-nyiakan makanan. 


Semoga semakin banyak terobosan yang dilakukan supermarket UK, untuk mengatasi konsumsi plastik yang masif & sulit dihindari ini.