Kamis, 19 Nov 09
Saia mnyiapkan pmutaran Cin[T]a. Konfirm sana, rekonfirm sini. Dan saia tabrakan (ditabrak lebih tepatnya) dgn anak SD. Lebam2nya awet ni sampe skarang.
Jum'at, 20 Nov 09
Lg baca+mmplajari sumber2 buat skripsi. Lampu mati. Waktu lampu nyala lagi, layar laptop saia hitam kelam. Backlightnya mateee.
Sabtu, 21 Nov 09
Nyanyi ama Riviera d panggung Lustrum Unair. Akibat dorongan yg g karuan dr temen2 Sinema. Siyal. Tangan mndadak kyk mayat.
Minggu, 22 Nov 09
Nonton Andra & The Backbone d Closing Ceremony Lustrum. Panitia tai. Kacau smua. Saia malu berlipat ganda karena ini almamater saia!
Sepertinya review akhir minggu ini kurang menyenangkan. Tapi ga juga kok. Saia knal beberapa orang baru. Film2 yg luar biasa: The Bucket List misalnya. Jack Nicholson+Morgan Freeman rock my tears. Beberapa lelaki baru. Mulai dr yg niatnya PDKT ampe jualan. Hwkwkwk. No Offense Bradder. May peaceful always with us.
Eniwei, now is a start of the week!
Let's say: Faidza faraghta fanshob. Wa ila robbika farghob.
Bismillahirrohmanirrohiim.
*jangan lupa kauand, 25&26 puasa Arafah lo...
^^v
Alhamdulillah, nyampe kos dengan selamat. Misi pulang untuk melepas kerinduan dan dealing agreement with MyMom & MyBop successfully accomplished. Enaakkk.... Ga punya tanggungan gini ini... (*lha skripsimu iku opo nduk? itu mah senang2... =P)
Dalam perjalanan balik barusan, di daerah Ngagel situ saia liat orang lagi nge-giring anjing buat jalan2. Dan tahukah kamu? Anjingnya yg kayak giniiiiii:
I love dog seriously, khususnya anjing yang perawakannya gede-gede tuh. Kalo dibanding kucing, jelas saia bakal pilih anjing. Dari kecil, di kompleks perumahan pabrik gula Toelangan, saia punya tetangga yang anjingnya bejibun. Nah, 1-2 ekor tu paling seneng ngendon di belakang rumah saia, di bawah pohon mangga. Saia terbiasa aja deh kalo anjing itu wara-wiri sliwar-sliwer gitu. Saia cuman diingetin aja ama Ibu, jangan mau dijilat. Untung juga sih, anjingnya pinter. Kalo saia ajak maen, dia ga pernah ampe jilat-jilat gitu. Saia elus2 ampe peluk2 juga ga ngejilat.
Banyak yang nanya, ga takut atau ga takut ma liurnya? Kalo emang kena liurnya ya usap & bersihin sampe 7 kali. Selese perkara toh? Kenapa kudu dibikin susah sih. Tuhan lo santae, kenape elu yg repot? =D
Udah lama nih ga maen sama anjing. Ada yang mau pinjemin anjingnya ga?
=(
Mata sudah sangat perih, tapi hati masih ingin bercerita. Serius nih. Kebanyakan nangis. FYI, kalo kamu nangis sambil pake contact lens, perihnya dobel-dobel tuh. Dan yang sukses bikin saia nangis kayak gini adalah film: Emak Ingin Naik Haji.
Untuk kamu yang merasa bersalah sama orang tuamu, tonton film ini.
Untuk kamu yang sayang sama orang tuamu, tonton film ini.
Untuk kalian yang malas pulang, tonton film ini.
Ajak keluargamu semua untuk nonton film ini.
Ajak kawanmu, sahabatmu.
Nangis aja, ga usah malu.
Kalo ibu saia nonton film ini, pasti nangisnya ga kalah heboh dari saia deh. Yakin.
Menangis karena rasa malu setelah melihat film ini.
Malu karena telah menyia-nyiakan waktu yang selama ini saia lewatkan begitu saja dengan orang tua, dengan keluarga, dengan diri saia sendiri.
Menangis karena telah berfikir negatif, berniat buruk, melewatkan kesempatan untuk berbuat baik.
Malu karena lupa bersyukur, tidak konsisten memegang janji.
Astaghfirullah.
Saia selama ini yakin, bahwa akan mati muda. Saia berulang kali bermimpi, bahwa yg ada di dalam keranda itu saia dan orang tua yang tersedu mengantarkan saia. Jika berkaca, saia sendiri tidak yakin, apa yang akan saia lakukan jika orang tua saia meninggal. Hidup saia pasti akan kacau balau. Ga karuan.
Umur 4 tahun, ibu saia operasi kelenjar di leher. Untuk pertama kalinya saia tahu apa itu terjaga semalaman.
Umur 14 tahun, bopo ibu naik haji. Guru-guru bingung. Nilai saia turun hingga level 50an.
Umur 19 tahun, ibu operasi angkat rahim. Saia tunggui ibu semampu saia. Seminar saia telat sehari ngumpulinnya. Nilai saia yang awalnya B jadi C.
I don't put the blame on my parents. But that's the reality.
Saia sudah hidup terpisah dari orang tua sejak SMA. Tapi jangan tanya betapa gelisahnya ketika ibu saia sakit, ketika Bopo dilanda kesulitan.
Berapa derai tangis ketika mereka gusar atau tersinggung.
Berapa malam terjaga ketika mereka marah atau kecewa.
Dan saia belum mampu ketika mereka harus tiada.
*Mom & Dad, I always said, could we stop the conversation about ur age, ur death. God always have the best plan. For us. Amien.
Iyes, pertama liat boyband ini di TVRI Pro 2 Surabaia. Kebetulan sih langsung video klip Ring Ding Dong. At first sight aq langsung bilang, "Gosh, they are great...". Detik kedua, ngliatin detil bajunya, dan langsung mikir, "siapa ya stylist mereka?" Detik selanjutnya, "Giling, Wade Robson banget ni goyangnya, tapi ditambah muka+suara kayak Jay Chou giniii. Oh, can NOT resist!!!"
Yes, pals. They are seriously AWESOME.
Ini video klip mereka yang saia tonton itu.
Look at them. Wardrobe mereka bener2 terkonsep dengan baik. Detil sisik ikan & feathers yang sedemikian rupa bikin mereka kayak loncat dari runway trus tiba-tiba diajak bikin video klip. Mereka seumuran dengan saia, dan saia juga lagi suka-sukanya sama semi formal-dark look kayak giniii!
Shinee bawa efek positif juga di kehidupan saia. After doing my routine yoga, skarang rasanya kurang lengkap kalo ga ngedance Ring Ding Dong. It's fun dude..!
Karena beneran terpesona dengan video klipnya, saia pun nge-browse live performance-nya. Hwaa, tambah terpesona!
Di sini mereka simpel banget gayanya, tapi so It!
Kemeja item, skinny jeans item, vest, transparent sunny hat, pins necklace, geometric necklace, skinny belt, metalic pants, leather jacket! Uh oh! What a fashion guidance!
But wait, this is my favorite live performance:
Oh gosh, they did it better.
Color: Grey, white & black
Hot items: checker & stripes shirt, bow tie, skinny tie, grey acid ripped jeans, metallic accessories, fingerless gloves dan pastinya hi all-black sneakers!
Fashion manual:
1. wear checker/stripes shirt
2. wear ur most comfy pants>> black skinny or grey
3. do layering wif leather jacket, grey blazer (this more IN)
4. wear ur hi-sneakers or hi canvas sneakers >> do all-black @ this time
5. finishing: wear ur metallic accessories, as much as u want.
Voila! This is Shinee trend!
Shinee made my next destination is:
1. Repairing my grey blazer
2. Brings my coat (@ home)for my photo session (It's more because The Sartorialist's Burberry trench-coat project. Today is Fall baby, do Coat! ^^v)
3. Hunt another must-have white shirt
4. Hunt Grey skinny jeans
5. saving for hi-sneakers >> let's do colorful in it. hehe. Need to pair my white full-tights..
and the most valuable & interesting is:
design & launch my GatStu sweater and sell it!!
*moneymoney, works for moneymoney
=D
Prelude
Seingat saia, ini terjadi di bulan Januari 2008. Saat itu saia duduk d sekre, hanya berdua dengan Jaka. Tiba-tiba pintu sekre diketuk, ada orang yg melongokkan kepalanya. Saia berkata, "Iya?". Lelaki itu pun menunjuk ke arah Jaka. Kutepuk Jaka, ia menoleh dan langsung tergopoh-gopoh menyambut Lelaki Tak (ku)Kenal itu.
Jaka : Vin, ini lo, kenalin. Ini yg bikin Grammar itu..
Vinka: Oh iyaa. (mengulurkan tangan) Vinka..
LTK : saya Ikin (menjabat tangan)
Vinka: Hah? *dalam hati bergumam, nama macam apa ikin itu?*
LTK : Iya, ikin. Muhammad Sholikin.
Vinka: Ooh gitu (senyum2 *biar gaul kali ya disingkat gitu. mwehehehehe*)
Dari situ saia kenal dia. Mohammad Sholikin a.k.a si_ikin.
But now I know, U'll watch me till the end right?
Follow me and do every things that I did, that I've done. Thanks for it, then I know
I'm a real trendsetter.
I just feel & think too random tonight.
Organizations things. Bopo. Friends. Interview. Futures. Mom. Assignment. Sisters. Home.
Tomorrow (or today exactly) I'll have an interview for Erasmus Mundus Student Exchange program. I choose Communication concentration in International Relations faculty of Vrije University. It's located in Brussel, Belgium. Wish me luck guys. I bring my independent movie community development & my thesis as my goals. Hope the judges see the uniqueness of my goals.
I dunno why, but I feel so sad tonight. I just wanna cry. Sometimes this happen in me. I dunno the real reason, why do I feel this bad. I message my ex, tell him that I'll have interview tomorrow. I said that I need some support. He offered me to pick me up to the interview place. I don't want to. He still asked and told that it is okay. But I don't want to. I usual to face these kinda thing alone. Yes. My father & mother has taught me from the first. I'm the only student in my kindergarten whose never picked, watched, and waited by its parents. In my first school day, my parents never been there. I used to it.
For filling up my surreal condition, I did blogwalking. I opened my close friends blog, Ouwtease. First I opened Poet's blog, House of Queen P. I read this post. Jegerrr. I remember my family in a flash. Okay, I need another blog maybe. I open The Weight of My Word, She's blog. And I read this. In a glance, tears just drop. I can't help it. I cry out loud.
I really miss my father. I miss Bopo's hug in the morning when he has waking me up. I miss my mom's kiss after the pray. I miss my sisters' laugh when we told stories. I miss every lil' thing 'bout my family. People say that my family is weird. Every mom wait their children at kindergarten. My mom is an elementary school teacher, my bopo work either. I didn't have any nanny to replace them. But I didn't care. It taught me to be independent, to be friend with loneliness, to be creative in making some game.
My mom taught me the value of business-in-money-making from very early age. My bopo worked in morning-day-night shift in his job. We have ever live separated in 5 places. Bopo @ Gempolkrep (sugar factory), Mom @ Mojosari, Mbak Maya @ Jombang, Mbak Atih @ Sidoarjo and me @ Surabaia. People asked, how come we live separated? Mom's answer: We believe each other. A lot.
Now, I remember Me&Bopo conversations. When I went home last time, he asked me to work as a lecture, living in Surabaia, etc. Yes, I know I'm his last child. I know my parents are getting old. But still, a bold line across between their hopes, my dream and reality. I want them happy but I want to catch my dream too.
I want to fly first, Daddy.
But I'll always going home, Mom.
Let me, Parents. Please.
Malam itu Bopo pergi ke pengajian rutin 2mingguan. Semenjak pensiun, Bopo semakin aktif di kegiatan lingkungan. Semakin eksis & famous tentunya. Hehe. Beliau mengaji di masjid tepi sungai di desa sebelah. Saia sengaja tetap terjaga, untuk menunggu rutinitas setelah mengaji. Bopo akan bercerita. Panjang lebar.
Kali ini cerita yang menarik adalah seorang tua yang ditemui Bopo di pengajian tersebut. Bopo baru bertemu untuk yang ketiga kalinya malam itu. Orangnya sepuh, tapi punya kemauan kuat untuk terus belajar agama. Baik. Tapi setelah mendengar cerita hidupnya, kasihan sekali.
Bapak tua ini ternyata mantan kalapas di tempatku tinggal. Jabatan terakhirnya itu menunjukkan bahwa karirnya cukup gemilang. Bekerja di Lembaga Pemasyarakatan sejak muda, membuat Bapak tua memiliki banyak kawan di kepolisian, rumah sakit serta instansi-instansi yang terkait.
Bapak tua ini telah rajin memelajari agama sejak muda. Dia orang yang giat datang di pengajian-pengajian, terjemah al-qur'an yang ada. Beruntunglah ia, karena telah menekuni agama sejak awal. Karena cobaan yang ia terima selanjutnya, tidak akan mampu dihadapi tanpa Tuhan.
Bapak tua memiliki keluarga yang bahagia. Tetapi ia bukan orang yang ekspresif, ia tidak bisa mengungkapkan rasa sayangnya secara verbal. Hanya lewat tindakan. Dan sepertinya, itu tidak cukup. Suatu waktu, Bapak tua mendapat kabar bahwa istrinya berselingkuh. Bapak tua pun menyelidiki lebih lanjut dan ingin menangkap basah jika memang benar istrinya tak setia. Bapak tua meminjam pistol dari teman kepolisiannya. Ia terlanjur berang dan tidak dapat ditahan lagi.
Layaknya di sinetron atau film yang kita saksikan, Bapak tua akhirnya benar-benar menodongkan pistol kepada lelaki selingkuhan istrinya itu. Tetapi beruntung, ia masih bisa mengucap istighfar. Ia pergi dan berjanji tak akan menemui istrinya lagi.
Mereka pun bercerai. Bapak tua menjalani hidup dan menikah lagi. Tetapi hingga kini, ia masih menyimpan rindu & cinta yang mendalam kepada istrinya terdahulu. Ia mengakui, misal saja tidak ada kejadian itu, ia pasti akan bertahan dengan istri pertamanya sampai maut yang memisahkan.
Bopo menyimpulkan bahwa selalu ada yang salah ketika orang mengalami perceraian, perpisahan yang menyebabkan ia memiliki 2 pasangan atau lebih di hidupnya. Sesuai kodrat, manusia akan selalu membandingkan: yang dulu dengan sekarang, yang no 1 2 dan 3, dan seterusnya. Yang penting adalah bukan seberapa besar cintanya, seberapa dalam luka yang telah ditinggalkannya. Tetapi bahwa kenyataan kita telah menghabiskan waktu bersama mereka. Suka ataupun duka. Dan semua itu meninggalkan kenangan yang tidak bisa kita hapus dengan kedipan mata. Itulah memori.
Memori yang getir ini rasanya seperti daging yang mengeras di tepian kukumu.
Mengganggu.
Ingin menariknya, tapi mudah sekali robek dan menyakitimu.
Perih sekali.
Dan kemudian kau hanya bisa membiarkannya seperti sedia kala.
Dan dia pun kembali ke sifat asalnya.
Mengganggu.
Pernah nggak kamu merasa bahwa kamu nggak cocok dilahirkan di bumi luas ini?
Pernah nggak kamu merasa bahwa sebenarnya kamu makhluk planet lain, yang memiliki penyamaran sebagai manusia?
I felt it.
And still.
Yeah. It's weird. But that's what I feel.
Saia terkadang merasa jika saia bukan manusia. Saia makhluk asing. Alien yang memiliki identitas lain, selain manusia.
Atau mungkin, saia seorang Animorph. Sedangkan manusia-manusia yang tidak paham akan keadaan, pola pikiran, bahasa saia adalah manusia yang telah disusupi Yeerk di dalam otaknya.
How come?
Saia sering berbicara dimana tidak semua orang mengerti. Saia mengeluhkan hal yang orang lain tidak rasakan. Saia merasakan apa yang dianggap tiada.
Hmm. Tunggu dulu. Dengan pernyataan di atas, bukan berarti saia tersesat sendirian di bumi yang luas ini. Saia punya rekan sebangsa, sebahasa yang tersebar di penjuru dunia. Mereka tidak sedikit, saia yakin. Tapi juga tidak sebanyak yang kau kira.
Setiap bertemu dengan kaumku, kami mampu berlama-lama di satu tempat.
Terkadang kami bernyanyi tanpa henti. Tanpa melepas genggaman tangan kami.
Kadang tak perlu bicara. Hanya duduk bersisian, dan kami akan mengerti satu sama lain.
Jangan pikir kami akan terlihat berbeda dibanding manusia yang lain.
Tidak kawan. Kami sama. *Ingat, kami dalam penyamaran yang sempurna*
Tidak mudah juga bagiku untuk mengenali kaumku. Butuh waktu. Butuh ketelitian.
Tetapi ketika datang momen itu, ketika kami menyadari bahwa kami berbicara bahasa yang sama. Maka kami akan berpandangan dan tersenyum penuh makna.
Sejauh ini, saia selalu terikat dengan kaumku yang berkelamin pria. Beruntung, jumlah mereka lebih banyak dibanding jumlah wanitanya.
Akhir-akhir ini, saia mencari-cari, dimana kaumku?
Kami jarang bertemu, hampir tidak berjumpa.
Kalaupun ada lirik, tak pernah jadi tatap.
Ada bincang yang belum selesai, ada rasa yang belum sampai.
Gumam yang kubisikkan, tak kaupantulkan jadi gema.
Ada satu janji: Saia tak akan jadi Drupadi.
Saia selalu Shinta bagimu, Rama.
Dan jangan pernah mengais cinta bagai Arjuna.
Rentrez cheri.
It's been a long time ago, when I have an ability to write regularly, in a good arrangement.
I feel so lost in a "writing" pleasure and it's so wrong when I have to write my thesis in this semester.
Now, I'm trying to bring it back.
So, get ready to my random writing.
Sorry for the inconvenient I'll bring to you.
Do enjoy!
^^v