Idul Qurban: SUPERFUN!
15:08:00Okeh, Idul Adha tahun ini bertepatan di hari Jum'at. Jadi, bisa dibayangkan: It will be a long week-end!
Karena puasa Arafah, Kamis siang saia ga kuat untuk langsung pulang setelah kuliah. Agak nggliyeng gimanaaa gitu. *ketauan ni uda jarang puasa. -_-"* Walhasil saia pulang sore-sore gitu dan jalanan sangat macetttt! Total 2,5 jam saia di jalan. Hedeuhhhh. Kapok deh pulang sore2.
Sesampainya di rumah, ternyata mbak At juga belom nyampe. Mom harus nyusul agak jauhan dr biasanya karena udah gak ada bis kuning mini Pasuruan-Mojosari yg biasanya sliwar-sliwer itu. Bopo ga ada di rumah karena lagi kondangan. Hm. Untungnya ga berapa lama semua orang sudah berkumpul! Makan oleh2 Bopo dari kondangan. Becandaan. Eh, Mom ternyata punya cerita seru *agak-agak aneh bin ajaib juga sih* yg membuat kami antusias dan merencanakan sesuatu keesokan harinya. Cerita itu adalah....
Suatu hari, sebelum berangkat kerja, Mom seperti biasa duduk santai sambil baca koran di ruang tamu. Tiba-tiba ada bapak-bapak paruh baya, berpakaian bersih, memakai sarung, memakai kruk (salah satu kakinya hanya sampai di pangkal paha) mengucap salam. Mom udah siap-siap mau ngambilin duit (dikira orang minta-minta), ternyata orang itu bilang kalo tujuannya dateng ke rumah bukan untuk minta-minta, tapi bertemu dengan Mom & Bopo.
Kemudian Pak itu bercerita bahwa ia seorang yatim piatu. Sejak kecil ia dibesarkan di sebuah pondok pesantren sampe berumur 35tahun. Sampai kemudian ia merasa sudah cukup menuntut ilmu di pondok tersebut dan meminta ijin pada sang Kyai untuk mencari ilmu di dunia sebenarnya. Kyai merestui dengan syarat, yaitu harus menjalani "laku sabar". Pak ini diminta untuk menjadi peminta-minta selama 5 bulan. Selama 5 bulan itu Pak benar-benar menjalani hidup sebagai peminta-minta. Pak mencatat semua orang yang pernah didatanginya. Salah satunya adalah rumah kami. Pak itu menilai Bopo sebagai orang yg membelanjakan hartanya tidak hanya untuk kepentingan dunia, tapi juga di jalan agama.
Terus Bopo diminta untuk membawa uang. Pak mendoakan uang yang dibawa Bopo. Uang itu disuruh untuk dibelanjakan atau dirupakan menjadi makanan dan dihabiskan bersama-sama sekeluarga. *uangnya cuman 5ribu sodara. hehe.* Bopo sebenarnya berniat untuk memberikan uang itu ke Pak, tapi ternyata sekarang hidup Pak sudah jauh berbeda. Pak bekerja sebagai tukang pijat. Suatu hari Pak berhasil menyembuhkan seorang TiongHoa dari Pasuruan yang lumpuh akibat stroke. Sang pasien kemudian memberikan tanah berikut rumah sebagai rasa terimakasihnya kepada Pak. Pasien tersebut juga menjadi muallaf.
Nah, keesokan harinya, saia dan mbak At berniat untuk membelanjakan uang doa itu. Pengennya sih bubur srunthul atau es kacang ijo gitu. Eh lagi abis semua. Akhirnya dapet Serebeh+Petulo. *nama jajannya tradisional banget yak. hehe* Kami pulang dan makan sama2. Menyenangkan.
Banyak doa yang terucap di Idul Qurban kali ini.
Saia berdoa:
1. Ndang niat garap skripsi
2. Tahun depan udah bisa Qurban sendiri.
3. Dijauhkan dari orang yg sirik hati, dengki, dendam dan su'udzon
4. Dilapangkan pandangannya, didewasakan cara berpikirnya, diteguhkan keimanannya, dilancarkan rejeki dan jodohnya.
5. mulai rajin puasa+sholat malem lagi. kangen puasa Daud...
Amien ya Robbal 'alamien....
^^v
*my outfit in Adha day: unbranded blue voil, Graphis cropped denim jacket, Nadz' mom dress, unbranded white full tight (gak kliatan sii di sini), blue flat shoes.
0 comments