Hallo Surabaya!
18:14:00Senin kali ini terasa panjang sekali...
Bukan, bukan karena membosankan.
Tetapi karena padat kegiatan dan semuanya berarti lebih.
Pagi-pagi saia kembali ke Surabaia dari Mojosari. Lumayan capek. Nyampe Surabaia jm setengah 9 dan saia gletakan dulu untuk mengembalikan energi. Setengah 10 saia baru bangun, dan langsung panik karena baju untuk kuliah belom saia setrika! Di tengah setrika, eh kancingnya copot. Terpaksa deh jahit kancing dulu. Dengan lari-lari saia nekat masuk d kelas ManHum. Bad things sih, karena sebagai AsDos kudunya udah nyampe duluan dong. Biarin lah, yg penting masuk. Terlanjur berangkat juga.
Alhamdulillah, keputusan untuk tetap masuk di kelas sangat tepat. Materi tentang Etika PR bagusss banget. Banyak hal penting yang diajarkan. Saia paling suka yang ini nih:
Prinsip Human Relations
- Memanusiakan orang lain
- Menyenangkan orang lain
- Memberikan rasa nyaman bagi orang lain
- Harga diri orang lain tidak dapat dibeli
Citra Diri Positif
- Apabila berjanji, ditepati
- Tujuan hidup positif & jelas
- Mengakui kelebihan orang lain
- Menerima kritik dengan lapang dada
- Tidak mengalami hambatan berkomunikasi
Citra Diri Negatif
- Sulit mengakui dirinya salah, blaming
- Sulit mengungkapkan perasaan dengan wajar
- Berjiwa kerdil & selalu defense
Someday, I'll explain more about it. Now we're gonna move to another activities. Seusai PR Advanced Class, saia beli mamam dan pulang ke kos. On the way, beberapa orang memuji penampilan saia. Hehe. Adek klas ada yg nyebut KeTot. Kece Total. Hwkwkwkwkwk. Pasti atasan yg saia pake itu penyebabnya. Ditambah studded belt yang saia pake. Ada yg bilang heboh juga sih. Gakpapa kok, monggo dinilai. Kayak ini ni bajunya:
*grey double ruffles tops - TP5 hunting, unbranded black voil & skirt, SISTER studded head band - wear as belt, black velvet shoes (ga kliatan), TEC watchwrist.
Setelah mamam, perut saia agak error. Rencana ke perpus gagal deh. Adanya saia guling-guling di kasur sambil menunggu Sheila & Rida yang akan menjemput saia untuk cabz ng-eskrim. Jam setengah 4an kami menuju Zangrandi. But peeps, today, I really would not recommend Zangrandi to enjoy ice cream. Kualitas pelayanannya seperti ga dijaga. Dan yang bikin saya jijik dan ga mampu bertahan adalah lalatnya. Banyak banget! Euhhh.
Saia menyarankan segera cabut dari Zangrandi. Terserah deh mau kemana. Rida ngusulin ke Hallo Surabaya, She setuju karena menurutnya this place is so me. So Vinka. Saia yang emang belom pernah ke situ ya ho'oh aja deh. Penasaran juga, kayak gimana sih tempatnya. Kata temen2 sinema enak buat syuting video klip. Hehehe.
So,
Ngobrol bin ngobrol, curhat bin curhat, ngebahas masa depan, ngebahas masalah yang baru dilewatin, ngebahas next step di Jakarta. Sampe pada satu titik She janji ga bakal maen2 lagi. Saia dan Rida agak sangsi sih, jadi kami rekam janji2nya She lewat video hape. Huhuhu. 50kgs baby, ur promise... Hwkwkwkwk.
Maghrib kami cabut. Nganter Rida ke kantor ayah dulu, terus She mau ke Galaxy(Mall) untuk nemenin adeknya beli tas. Saia di kos menunggu kepastian bakal nonton NyuMun ato nggak bareng Cak Ikin & Verdina. Alhamdulillah, jadi! Setelah sekian lama, akhirnya jadi juga.
Totally, NyuMun is standard (sorry to say, Twilight's fans). It's just Jacob who make my eyes open widely. And the dialogue. Maybe that's only those dialogue power. Visual pleasure, and self internalization lah yang menjadi kekuatan film ini. Self internalization adalah ketika kamu memposisikan sebagai tokoh di dalam film ini dan kemudian mengaitkan memori, masalah pribadi, pandangan pribadi dan hal-hal lain dengan konteks, tokoh, dan adegan dalam sebuah film. Saia misalnya, mengaitkan posisi Jacob yang menjadi second choice of Bella, even he know that Bella loves him. Apa yang lebih sakit selain mengetahui orang yang kamu sayangi benar2 mencintaimu, tapi dia memilih untuk bersama orang lain?
Dasar film.
Sukses abis stir my emotion, my thought into a solemn & melancholy.
Dasar film.
Sukses abis stir my emotion, my thought into a solemn & melancholy.
Hurt.
Bulan yang separuh pun ikut luruh.
0 comments