Mohammad Sholikin a.k.a si_ikin: Family

01:04:00

Prelude
Seingat saia, ini terjadi di bulan Januari 2008. Saat itu saia duduk d sekre, hanya berdua dengan Jaka. Tiba-tiba pintu sekre diketuk, ada orang yg melongokkan kepalanya. Saia berkata, "Iya?". Lelaki itu pun menunjuk ke arah Jaka. Kutepuk Jaka, ia menoleh dan langsung tergopoh-gopoh menyambut Lelaki Tak (ku)Kenal itu.


Jaka : Vin, ini lo, kenalin. Ini yg bikin Grammar itu..

Vinka: Oh iyaa. (mengulurkan tangan) Vinka..

LTK : saya Ikin (menjabat tangan)

Vinka: Hah? *dalam hati bergumam, nama macam apa ikin itu?*

LTK : Iya, ikin. Muhammad Sholikin.

Vinka: Ooh gitu (senyum2 *biar gaul kali ya disingkat gitu. mwehehehehe*)


Dari situ saia kenal dia. Mohammad Sholikin a.k.a si_ikin.


Modulasi 4 Birama

Beruntung saia mengenal Ikin langsung, tidak melalui sms, chatting atau pertemuan dengan perantara lainnya. Saia dapat langsung menentukan kesan yang menjadi dasar sikap saia untuk seterusnya. Kesan pertama saia: Oh, orang ini ga bakal bohong sama saia.


Saia mudah sekali untuk membuka perbincangan dengan Ikin. Dari situlah saia mengusulkan padanya untuk membuat merchandise, aksesoris yang berhubungan dengan tokoh di dalam animasi Grammarnya. Ikin ragu-ragu, karena ia sendiri dalam posisi bekerja, dan tidak mungkin untuk meninggalkannya.

Saia, "I'll do it. I'll help you"

Ikin, "Aku ga bisa kasih bayaran kamu"

Saia, "Santae Jeh, aku nang mburimu"


Apa yang saia pilih benar-benar menyenangkan. I'm so curious 'bout it. I love to sell & I love to work.
Ini, adalah kaos pertama kami. Produksi pertama. Langsung saia foto & upload malam itu juga. =)


Oh iya, di saat bersamaan, ada juga kaos Gathotkaca Studio yang oke punya (seriously, yg punya kaos ini patut bangga sekarang. Punya saia sudah saia kasihkan orang juga soalnya...) dengan gambar Gathotkaca bertitel Tetuko.

Di lingkungan Sinematografi sendiri (UKM yg saia ikuti), Kaos Gathotkaca ini sudah mendarah daging. Seringkali jadi seragam untuk beberapa kegiatan *lebailebai. Seperti contohnya Tim Pioneer diklat 2007, 4 dari 5 anggota mengenakan kaos GatStu (Gathotkaca Studio) secara bersamaan, tanpa janjian!



Tussenspel: Intermezzo
Waktu berjalan. Alhamdulillah kaos desain pertama menjadi bukti bahwa pasar merespon dengan baik. Banyak yang menanyakan tentang kaos ini. Maka kami membuat pengembangan, baik dari desain, mekanisme penjualan, pembagian hasil, membangun relasi dan semuanya. Inilah desain couple yang berhasil membawa SonEr G700 dalam kehidupan saia. =)


Pitch Control
Saia dan Ikin (yang kemudian saia panggil Cacak) bekerja sama sebagai partner bisnis. Sejujurnya, saia biasa bekerja sendiri. Saia (dulu) terbiasa untuk mengerjakan semuanya sendirian, karena dalam prakteknya, sulit menemukan orang dengan niat & semangat yang sepadan. Alhamdulillah, Cacak memiliki hal yang belum saia temukan di orang lain. Mungkin ada sedikit pengaruh dari sejarah hidup kami berdua. Kami berdua telah belajar berdagang dari kecil, membantu orang tua. Kami sudah terbiasa dengan hitung-hitungan dagang dan pola pikir pedagang.
Kami menyetujui benar, bahwa profesionalisme telah diajarkan oleh orang tua kami.

Tidak berarti kerjasama kami mulus-mulus saja. Ada kalanya perbedaan pendapat mewarnai diskusi kami. Ada saatnya kami mencari pattern yang tepat dalam bekerja. Kami pun saling belajar. Terkadang giliran Cacak memberi garis tegas, mana yg boleh dan tidak. Tapi kadang saia juga harus memberi tahu bagaimana cara untuk menghadapi pihak-pihak tertentu.


Cacak yang awalnya pribadi yang (cukup) tertutup, sensitif (sampe sekarang masih sih.. =P) sedikit demi sedikit mulai terbuka dan mudah mengungkapkan pendapatnya. Cacak jadi meniru cara bicara saia (hedehh, pasti ga berhenti ketawa kalo cacak bilang: "Ouw-mai-Gosh!" =D) Saia pun banyak belajar tentang kesabaran & keuletan dari Cacak juga.

Kandensa

Umur perkenalan saia dan Cacak belum terlalu lama. Januari tahun depan baru 2 tahun. Tapi, proses dan perjalanan yang saia lalui selama ini adalah salah satu bagian paling penting dalam hidup saia. Di sini saia benar-benar menghadapi "hidup". Saia berdagang sepenuh hati. Saia tak pernah mau usaha yang telah dirintis ini mandeg & mati.
Salah satu alasan yang paling berat untuk meninggalkan Surabaia adalah Gathotkaca Studio. Saia telah memikirkan serangkaian strategi (hingga 5 tahun ke depan) agar brand ini melekat di benak target market kami. Tetapi di sisi lain, saia telah merasa begitu lelah di kota ini. Terlalu banyak memori yang berdesakan, berjumpalitan di tiap sudut-sudutnya. Saia sendiri telah merancang peta hidup saia sedemikian rupa, untuk bekerja di kota lain, selain Surabaia.

Saia ingin sekali menemukan orang-orang yang memiliki semangat yang sepadan dengan semangat saia dan Cacak. Saia ingin mendidik orang-orang itu hingga brand ini tetap eksis hingga 10 atau 20 tahun lagi. Saia ingin membuktikan, bahwa independensi dari sebuah gerakan indie itu bisa dijaga, jika ada sumber yang menjaganya tetap berdiri tanpa harus meminta-minta bantuan sponsor, pihak luar. Saia ingin Gedung Tosan (Tontonan Surabaia Akhir pekaN) benar-benar ada. Ada setumpuk mimpi yang saia sematkan bersama GatStu. Salah satu mimpi yang sederhana dan telah tercapai adalah Pemutaran Film Sendiri. Bulan lalu, 18 Oktober 2009, kami mengadakan SuroBoyo Peduli. Cerita lengkapnya dapat kalian baca di
sini.

Secara pribadi, hubungan saia dengan cak Ikin pun berubah. Cacak tidak hanya menjadi partner kerja, tetapi juga teman curhat, berbagi pikiran, berbagi ide & sahabat yg baik. Saia orang yang bisa percaya pada orang, tapi sulit untuk mempercayakan sesuatu pada orang lain. Orang-orang yang benar-benar saia anggap dekat, perlahan-lahan akan kenal kawan-kawan & sahabat-sahabat dari pihak yang lain. Cak Ikin misalnya mulai saia akrabkan dengan kakak saia, teman-teman Ouwtease, pihak-pihak akademis.


Semalam, saia berbincang-bincang kembali dengan Cacak. Bercerita tentang sejarah, hati dan masa depan. Dalam perbincangan kali ini saia menyadari, Cacak telah menempati posisi yang pasti. Kami bukan lagi teman, karena dalam pertemanan ada istilah gak konco, gak wawoh. Cacak juga bukan sahabat, karena dalam persahabatan ada istilah "kami tidak bersahabat seperti dulu lagi".
Cacak telah menjadi saudara bagi saia.

Cacak: Keluarga.



*Prelude-Modulasi-Intermezzo-Kandensa adalah istilah urutan dalam lagu keroncong.

You Might Also Like

3 comments

  1. ooo jadi ini toh semalem nanya soal tahun...hehe
    biar saya tambahin dikit dari mana nama "ikin" itu,

    Ikin itu nama pemberian dari dosen DKV saya yang dari Bandung,sebenernya nama lengkap bandungnya adalah ikin surikin hehe. Orang Bandung biasa memotong dan mengambil nama belakangnya kemudian menambahkan kata si didepan,jadilah si_ikin, dan kemudian temen2 kuliah saya terutama temen cewek suka memanggil dengan nama itu alasannya karena katanya keliatan lebih lucu. Akhirnya si_ikin juga menjadi ID saya didunia maya,tidak heran ada beberapa orang yang kenalan dengan saya berfikir kalo saya orang jawa barat.
    sekarang masyarakat telah merubah nama si_ikin menjadi Cak ikin seiring dengan label film Suro Boyo yang semakin kental pada saya

    btw saya sangat WOW ketika vinka bercerita bahwa Bopo(bapak)nya dulu pernah menjadi pemain wayang orang sebagai tokoh Bima. Haha berarti kita saudara yang terpisah itu

    perkenalkan saya Tetuko anak Bima dari Arimbi Whohohohahaha.....
    Vinka bilang "Saya juga anak Bima dari Nagagini". *Antareja tapi versi cewe,hati2 dengan lidah saktinya..maksudnya dia jago ngomong..maklum anak komunikasi unair hehe*
    Tidak ketinggalan mbak Ratih (kakak kandung vinka)."saya anak Bima dari BuTo...Bu Tomo whohohohahaha...kebetulan nama Boponya adalah Pak Tomo hehe"

    saya juga belajar banyak hal dari seorang Vinka Maharani, saya senang punya adik cewe,memang berat dan rasa kehilangan pasti ada tapi bagaimanapun saya sangat bangga kalo adik cewe saya ini bisa mewujudkan mimpinya meski harus meninggalkan saya dan kota ini.

    mugo2 Gusti 4WI ngijabahi opo sing dadi penggayuhmu nduk..amin ya robbal alamin

    thanks a lot sista :) *sambil membungkuk*

    BERSEMANGAATTT!!!
    -Cacak-

    ReplyDelete
  2. Amiiiinnnn!
    *nrocoh mbrebes mili.

    ReplyDelete
  3. Bar ndelok videone ki, lucu tenan

    ReplyDelete