Pak Bondan, Sasa & Monosodium glutamat

15:16:00


Kemunculan Pak Bondan Winarno dalam iklan Sasa memantik banyak respon negatif di jejaring sosial. Para pekicau banyak yang menyayangkan keputusan beliau membintangi iklan tersebut, dikarenakan Sasa termasuk Monosodium glutamat, yang selama ini diasumsikan memiliki efek negatif bagi manusia.

Menurut saya sendiri, saya tidak punya soal dengan keputusan beliau. Ini hak prerogatif mutlak Pak Bondan untuk menerima tawaran tersebut. Yang menjadi menarik adalah diskusi serta wacana yang kembali mengemuka tentang pro kontra MSG. Berikut adalah kutipan lengkap twit berseri yang dilontarkan pak Bondan dengan tagar Sasa (#Sasa) di linimasa beliau.

1. Saya tahu Anda menyayangi saya, dan bereaksi negatif atau mempertanyakan endorsement saya di iklan Sasa. Terima kasih atas atensi
2. Sebetulnya tidak makanan/minuman yg 100% sehat. Yg ada adl cara hidup sehat dgn makan/minum secara benar.
3. Kalau Anda masak dgn kunyit/jahe/kencur yang berjamur, Anda juga memasukkan kontaminan ke masakan Anda.
4. Pikir ulang, apk mengganti MSG dgn gula adalah alternatif yg baik, mengingat RI sudah jadi negara ke-4 dlm urutan diabetes?
 5. Rokok dibatasi pengiklanannya dan wajib mencantumkan amaran/warning box. MSG tidak ada pembatasan spt itu. Ada izin FDA dan BPOM. 
6. Mereka yang telah memutuskan untuk hidup tanpa MSG tidak perlu lagi mengikuti kicauan ini. Anda telah meyakini apa yang Anda pilih. 
7. Jangan pula menelan mentah2 kicauan saya ini. Pelajari info relevan dr Lancet, John Hopkins, National Academy of Science (USA), dll
8. Secara ilmiah FDA memasukkan MSG dalam kategori 'naturally occuring' dan 'generally recognized as safe', sama seperti Vit C.
9. MSG bukan senjata pamungkas. Bila soto Anda tawar, itu krn bumbunya tidak proporsional. MSG hanya taste enhancer (penyelaras rasa).
10. MSG tidak mutlak/wajib ada dalam masakan. Bila Anda ahli masak dan sudah langsung gurih, MSG tidak Anda perlukan lagi.
11. MSG adalah garam dari asam glutamat, bagian penting nutrisi protein dalam bentuk asam amino non-esensial.
12. Secara alami asam glutamat terdapat pada banyak bahan pangan alami: daging, ikan, sayur, ASI, dll.
13. Ilmuwan Jepang menemukan MSG dalam kombu (rumput laut) dan membuatnya sebagai taste enhancer untuk menciptakan rasa umami (gurih).
14. Dunia Barat juga mengenal MSG konsentrasi tinggi, dalam bentuk keju, jamur, dan daging yang digarami (cured meat).
15. Secara alami, tubuh manusia juga memproduksi asam glutamat dan menyimpannya dalam jaringan otot, otak, dll.
16. MSG dibuat dari bahan alami yg mengandung glukosa (tetes tebu, jagung, tapioka dll) yang difermentasikan.
17. Asam glutamat dari MSG dicerna dan diserap tubuh sama persis dengan yang berasal dari bahan makanan alami.
18. Bila bumbu2 sudah proporsional dan lengkap, hanya dibutuhkan sedikit MSG (0,1-0,8% dari volume masakan). Camkan prinsip ini! 
19. Kandungan sodium (garam) MSG adalah 1/3 dari garam dapur. Bila dipakai dgn benar, MSG mengurangi garam dalam masakan.
20. Chinese-restaurant syndrome yg dituduhkan pada MSG lebih disebabkan oleh kolesterol dari bahan lain (daging, lemak, dll). 
21. Rata2 org Jepang konsumsi 800gr MSG/thn. Indonesia 300gr. Apk kematian/kesehatan/kecerdasan org Jepang lebih buruk dp kita?
22. Konsumsi MSG per kapita per thn Singapura 1600gr, Taiwan 1800gr, HK 1300gr, Korea 1250gr.
23. Banyak isu lain yg perlu kita perhatikan dlm hal makan/minum, al. recommended daily allowance, nutrition label yg kita abaikan.
24. Bila ingin hidup sehat, pelajari selengkapnya cara hidup/makan/minum yang benar. Bukan sekadar anti-MSG, anti-telur, anti-daging.
25. Teori2 detox, diet alkali, diet makrobiotik, food combining, dll jangan diterima secara sambil lalu (hearsay). Pelajari n pahami.
26. Ajari/biasakan anak makan sayur. Bila terlanjur terbiasa makan gurih (MSG), anak2 akan semakin tidak doyan sayur. Ini isu penting!
27. Maaf bila ada kesan menggurui ataupun membela diri. Belajar! Pahami! Hidup memang penuh risiko, khususnya bagi yg tidak belajar.

Ada beberapa poin penting yang menurut saya harus digaris bawahi, diberi highlight/stabilo kalau perlu, dalam penjelasan pak Bondan di atas: asal, proses dan pilihan. Sepertinya tidak banyak yang betul-betul memahami asal muasal MSG, bagaimana proses pembuatannya hingga menjadi MSG yang sedemikian rupa. Tentang pilihan, setelah anda memelajari bagaimana ia dibuat & hasil yang menyebabkan ia boleh digunakan, maka selanjutnya adalah hak anda untuk memilih.

Oh iya, kalau boleh menambahkan 1 hal dari penjelasan pak Bondan, tentang alergi & respon terhadap MSG. Ada yang pernah memberitakan jika MSG dapat menyerang saraf motorik, hingga kemudian mengakibatkan kelumpuhan (maaf, saya lupa sumbernya). Ada juga yang mengalami demam, atau sakit lain yang terkategorisasi dalam keluhan ringan. Food Standard Australia New Zealand menyebutkan bahwa memang ditemukan, terdapat individu-individu yang sensitif, dengan jumlah kurang dari 1% dari populasi yang memiliki respon alergi terhadap MSG. Hal ini terjadi ketika mereka mengonsumsi MSG dalam jumlah banyak dalam satu makanan. Menurut saya, ini wajar. Sama halnya ketika mengetahui ada orang yang alergi terhadap kacang, produk laut, dan sebagainya.

Bagi saya pribadi, saya memang mengurangi penggunaan MSG. Bukan karena alasan kesehatan malah, tetapi karena alasan suka-suka saja. Saya merasa, akan lebih nikmat ketika menggunakan asam glutamat yang muncul secara alami. Itulah sebabnya saya selalu memiliki persediaan kaldu (broth/stock) di lemari pendingin. Rasa yang muncul sudah pasti lebih nikmat, ketika dipadu dengan bumbu yang pas. Menggunakan MSG itu buat saya sama seperti berjudi. Ketika anda memasukkan MSG terlalu banyak, tidak ada jalan kembali, tidak bisa dikoreksi. Jika anda akan menyesuaikannya dengan menambah cairan atau gula atau garam, rasa yang muncul akan lebih tidak enak karena bumbu-bumbu yang lain akan tertutupi rasa-rasa itu tadi. Tetapi ketika menggunakan kaldu, saya tidak pernah menemui rasa yang berlebihan, sangat mudah disesuaikan.

Saya selalu senang ketika ada sebuah fenomena yang berhasil memicu rasa ingin tahu orang-orang terhadap hal yang telah dianggap umum, sehingga mereka mau belajar dan mencari informasi lagi. Tidak hanya asal telan mentah-mentah saja.

Terima kasih Pak Bondan telah membintangi iklan Sasa!
=D

You Might Also Like

1 comments

  1. 21. Rata2 org Jepang konsumsi 800gr MSG/thn. Indonesia 300gr. Apk kematian/kesehatan/kecerdasan org Jepang lebih buruk dp kita? Adakah referensi mengenai konsumsi orang Jepang, sejauh yg saya tahu Jepang hanya penemu dan pembuat, pengkonsumsi dibuang ke negara lain yang masih mau, termasuk Indonesia

    ReplyDelete