Bopo

22:29:00

Dahulu saya menulis bahwa hal yang paling menyesakkan adalah tidak adanya kesempatan untuk mengucap salam pada sebuah perniagaan perpisahan. Saya juga acap kali mencibir adegan klasik penyanderaan seseorang dalam film aksi yang digunakan sebagai pemancing & alat untuk mengancam orang yang disayanginya: klise & usang. Tetapi dua hipotesis itu terbantahkan mutlak oleh satu perkara saja, di hari kemarin.

Ternyata ada yang lebih sesak.  Situasi "penyanderaan" itu juga betul-betul memaksa. Keduanya berjalan simultan ketika akhirnya mampu sadar bahwa tidak ada daya upaya yang bisa menyelamatkan yang tersayang, di depan mata kepala anda sendiri. Hanya terawang pasrah yang ditapis jendela. Ada ruang yang tak bisa ditembus, apalagi ditebus. 

Di tepian doa yang dirapal berulang, di sujud-sujud yang dipanjangkan. 
Di situlah ia, menunggu kekasihnya.

Ibu, cepatlah sembuh.



*ditulis sehari usai ibu operasi

You Might Also Like

0 comments